Home Liputan Haji Masuk Makkah Ketat, Bus Petugas Haji Dihadang Operasi Visa

Masuk Makkah Ketat, Bus Petugas Haji Dihadang Operasi Visa

Makkah, Gatra.com- Gerbang Bawwabah sudah nampak dari kejauhan, hitungan menit kami akan memasuki tanah suci Makkah. Namun, jemaah petugas haji daerah kerja Madinah dan Bandara kudu lebih sabar. Karena tetiba bis tujuh yang kami tumpangi menepi tanpa sebab yang jelas.

Penumpang yang seluruhnya berpakaian ikram karena mengambil miqat di Bandara Internasional King Abdul Azis, nampaknya mengundang perhatian polisi. Seorang polisi masuk dan meminta kami menunjukkan print out visa haji, 09/05.

Kejadian di ambang pintu Gerbang Makkah di jalan Amir Muhammad bin Salman itu bukti bahwa pemerintah Arab Saudi semakin ketat menerapkan visa haji untuk jemaah haji. Kemegahan gerbang Bawwabah yang berdiri tegak sebagai batas pintu masuk dari Jeddah menjadi saksi operasi penegakan hukum tersebut. Beruntung seluruh petugas Kemenag lolos dalam pemeriksàan itu.

Keseriusan pemerintah Arab saudi tidak hanya itu. Mereka juga aktif memasang peringatan di pintu-pintu gerbang asal jemaah. Misalnya, di gate 10 Bandara Soetta, Cengkareng Banten, terpasang iklan peringatan untuk menggunakan visa haji resmi. Seperti, perencanaan awal untuk perjalanan Haji dimulai dengan mematuhi aturan dan mendapatkan visa. Haji resmi untuk para jamaah yang datang dari luar Arab Saudi: - Visa Haji Resmi. -Kartu Nusuk.

Sebelumnya ulama Saudi juga mengeluarkan fatwa bahwa ibadah haji hanya boleh dengan visa haji yang resmi. Jika tidak memenuhi prosedur tersebut ibadahnya tidak sah.

Karena itu soal visa, Kementerian Agama wanti-wanti betul sebagaimana disampaikan Juru Bicara Kementerian Agama Mariana Hasbie. 

“Saudi tahun ini semakin memperketat aturan visa haji. Mereka sudah menyampaikan kepada kita terkait potensi penyalahgunaan penggunaan visa non haji tahun ini. Meraka akan terapkan aturan secara ketat dan akan ada pemeriksaan yang intensif dari otoritas Saudi,” ungkap mantan wartawan GATRA tersebut.

Kepada masyarakat, Anna mengingatkan bahwa tahap pelunasan biaha haji juga sudah ditutup. Saat ini tengah dilakukan proses penerbitan visa jemaah. Sampai akhir pekan lalu, sudah lebih dari 195 ribu visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Hal sama juga untuk jemaah haji khusus, sudah memasuki tahap penerbitan visa jemaah.

Jemaah haji reguler akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Sementara jemaah haji khusus akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 23 Mei 2024.

"Kami memahami antusiasme masyarakat untuk beribadah haji. Tapi publik juga jangan sampai tertipu oleh oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan menjanjikan keberangkatan dengan visa non haji. Tahun lalu, banyak kasus jemaah yang akhirnya dideportasi setibanya di Arab Saudi," tegas Anna.

"Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengajak Kemenag bekerja sama lebih erat, detail dan komprehensif untuk menjaga jangan sampai ada korban jemaah yang dirugikan," tambahnya.

"Ingat, risiko yang ditanggung besar. Selain tidak bisa beribadah haji dan adanya kerugian materi, jika sampai dideportasi, jemaah tidak bisa masuk ke Saudi hingga 10 tahun ke depan. Jadi, selain tidak bisa berhaji, juga tidak bisa umrah selama 10 tahun," tandas Anna.

67