Home Regional Momentum Idulfitri, Perekonomian Jateng Tumbuh 4,97 Persen pada Triwulan I 2024

Momentum Idulfitri, Perekonomian Jateng Tumbuh 4,97 Persen pada Triwulan I 2024

Semarang, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan di tengah ketidakpastian global, perekonomi Jawa Tengah pada triwulan I (Januari-Maret) 2024 tetap tumbuh sebesar 4,97 persen (year on year/yoy).

Pelaksana harian Kepala Kantor Perwakilam BI Jawa Tengah (Jateng), Nita Rachmenia, menyebutkan, ekonomi Jateng tumbuh 0,24 persen dibanding atas triwulan sebelumnya sebesar 4,73 persen (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi Jateng didorong permintaan domestik seiring momentum hari besar keagaman nasional seperti Ramadan dan Idulfitri,” katanya dalam keterangan tertulis pada pekan ini.

Dari sisi pengeluaran, lanjut Nita, perekonomian Jateng ditopang oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan investasi. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,14 persen (yoy).

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Ritel yang meningkat dari 59,19 menjadi 85,57 serta Indeks Keyakinan Konsumen yang masih berada pada level optimis (>100) sebesar 134,10.

Investasi di Jateng juga masih kuat, sejalan dengan percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN), sehingga tumbuh 7,53 persen (yoy) pada triwulan I 2024, meningkat dibandingkan periode sebelumnya 4,02 persen.

“Kinerja positif tersebut sejalan dengan proses pembangunan PSN dan proyek swasta di Jateng yang ditargetkan selesai pada 2024, seperti Bendungan Jlantah, Jalan Tol Jogja-Bawen, dan pengembangan fase 2 Kawasan Industri Terpadu Batang,” ujar Nita.

Dia menambahkan, peningkatan konsumsi domestik juga didukung oleh konsumsi pemerintah yang meningkat sebesar 15,56 persen lebih tinggi dibanding triwulan lalu -2,35 persen.

“Ke depan ekonomi Jateng diperkirakan tetap kuat dengan didukung permintaan domestik di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global,” kataya.

Pertumbuhan akan bersumber dari konsumsi rumah tangga serta lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga, sebagai dampak positif penyelenggaraan Pilkada serentak pada 2024.

Selain itu, terdapat beberapa faktor pendorong lain, seperti kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024, serta stimulus fiskal dan makroprudensial yang masih berlanjut.

“Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jateng yang berkesinambungan, diperlukan langkah-langkah yang lebih strategis dan sinergi kebijakan antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia, serta keterlibatan pelaku usaha dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif, ” ujar Nita.

33