Home Pendidikan Cetak 1000 Lebih Pengajar, Pelatihan Al-Quran Bahasa Isyarat Terus Digencarkan

Cetak 1000 Lebih Pengajar, Pelatihan Al-Quran Bahasa Isyarat Terus Digencarkan

Jakarta, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menggelar program Training of Trainers (ToT) pengajar Al-Qur`an Isyarat dalam rangka untuk mempersiapkan pengajar yang kompeten. Program TOT Pengajar Al-Qur`an Isyarat kali ini diselenggarakan di Yayasan Pesantren Bina Cendikia, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA., mengatakan, program TOT ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam hal ini Kemenag dan BAZNAS kepada teman-teman disabilitas untuk dapat membaca Al-Qur`an dengan isyarat.

"Jadi ini program unggulan Kemenag khusus untuk teman-teman disabilitas sahabat tuli. Ini satu-satunya Mushaf Al-Qur`an isyarat yang disusun oleh Kemenag untuk teman tuli dan merupakan bentuk keberpihakan kepada teman-teman tuli," kata Saidah.

Maka itu, Saidah menyebut bahwa kelompok disabilitas perlu mendapatkan perhatian khusus. Sehingga BAZNAS turut serta dalam kesempatan ini untuk menyosialisasikan tentang pentingnya isyarat bagi teman-teman tuli.

"Ini merupakan program unggulan kami dan alhamdulillah kami senang sekali dari BAZNAS memfasilitasi sosialisasi Al-Qur`an kepada masyarakat dan itu sangat baik sekali," jelasnya.

Menurut Saidah, program ini akan menyasar kepada 1.020 peserta disiapkan untuk mensyiarkan Al-Qur`an Isyarat di seluruh Indonesia. "Jadi ini program nasional BAZNAS yang kolaborasi LPMQ kita akan TOT di 34 provinsi jadi kita akan menjangkau 1.100 trainer dan akan bergerak di pesantren," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pesantren Bina Cendikia Nur Syamsudin sangat mendukung program TOT Pengajar Al-Qur`an Isyarat yang merupakan perpaduan kolaborasi BAZNAS RI, LPMQ Kemenag, dan komunitas sahabat tuli.

"Ini acara yang sangat penting bagi teman-teman disabilitas dan ini sejalan dengan misi pesantren kami," kata dia.

Terlebih menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat berkebutuhan khusus yang belum didapat membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur`an. Karena itu, pihaknya berharap melalui program ini dapat menyiapkan tenaga pengajar yang kompeten untuk membantu teman-teman tunarungu dalam memahami Al-Qur`an.

"Tentu harapan kami Al-Qur`an ini menjadi sesuatu yang terbiasa bagi teman-teman disabilitas jadi sebaik-baiknya manusia yang mempelajari Al-Qur`an dan mengamalkannya," pungkasnya.

91