Home Gaya Hidup Angka Literasi Papua Terendah di Indonesia, Wahana Visi Indonesia Luncurkan Run for The East

Angka Literasi Papua Terendah di Indonesia, Wahana Visi Indonesia Luncurkan Run for The East

Jakarta, Gatra.com - Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai organisasi yang fokus pada anak meluncurkan kampanye Run for The East (R4TE) yang berlangsung sejak Mei hingga September 2024. Kampanye ini bertujuan untuk menghadirkan Kampung Literasi bagi anak-anak di area terjauh dan tertinggal di pulau Papua, yaitu Asmat dan Wamena.

Education Manager WVI, Marthen S. Sambo menjelaskan Literasi masih jadi isu utama bagi anak-anak di Papua. Tahun 2023 WVI mengumpulkan data di Jayapura, Biak, dan Jayawijaya. Dari 2119 murid kelas 3 di 171 SD, ditemukan bahwa 58% siswa membaca dengan pemahaman, 12% pembaca pemula, dan 30% bukan pembaca atau belum bisa membaca.

"Data ini tidak jauh berbeda dengan data yang didapatkan dari Asmat dan Wamena. Secara umum, pulau Papua adalah wilayah dengan angka literasi paling rendah se-Indonesia.," ujarnya.

Menurut Marten, kendala utama masalah ini berada di akses dan keterbatasan guru menguasai literasi. Masih ada guru belum lancar membaca dan belum mampu mengajarkan literasi secara komprehensif.

“Fasilitas pendukung juga sangat minim, seperti buku cerita, bahan ajar kontekstual, dan tempat mengajar yang literat serta kondusif. Budaya tutur di masyarakat Papua pada umumnya yang telah turun-temurun menjadi lebih kuat dibanding budaya membaca atau tulis.” terangnya.

Marthen menambahkan, rata-rata siswa kelas 3 SD di Papua baru bisa membaca 31 kata per menit, dimana seharusnya 60-80 kata per menit. Dari 5 Area Program WVI di Papua, anak-anak di Asmat memiliki keterampilan membaca dengan mudah4d pemahaman terendah, yakni hanya sekitar 11%.

“Di Asmat, rata-rata siswa kelas 3 SD hanya bisa membaca 5 kata per menit. Isu di Wamena lebih kepada kegiatan belajar mengajar di sekolah yang sering ditiadakan karena isu konflik sosial.” terangnya.

Run for The East akan diikuti setidaknya enam perusahaan yang berdonasi dengan cara berlari sejauh minimal 5 KM didampingi komunitas pelari serta duta kampanye Run for The East.

Head of Social Impact & Sustainability WVI Franky Banfatin menyampaikan bahwa Run for The East adalah bagian dari Childhood Hope yang pihaknya luncurkan tahun lalu. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan anak-anak di isu pendidikan dasar di wilayah terjauh dan tertinggal.

“Kami mengajak mitra dan masyarakat menjadi pewujud harapan dengan berlari bersama mengkampanyekan isu pendidikan, sekaligus berkontribusi dalam penyediaan fasilitas dan akses pendidikan melalui Kampung Literasi, kali ini terkhusus di Wamena dan Asmat.” pungkasnya.

79