Home Internasional Facebook Dituding Hasilkan Video Ekstrimis Secara Otomatis

Facebook Dituding Hasilkan Video Ekstrimis Secara Otomatis

Washington DC, Gatra.com - Facebook sebagai raksasa media sosial terbesar dituduh sebagai penghasil video ekstrimis, termasuk video jihad dan bisnis untuk al-Qaeda, yang karena rumusan algoritmanya bisa memproduksi video dan konten tersebut secara otomatis.

Materi yang termasuk ke dalam kategori ekstrimis ini ditemukan dan diadukan kepada regulator Amerika Serikat (AS) oleh seorang pelapor pelanggaran  (whistleblower) yang menginginkan identitasnya anonim. Selain itu, ditemukan pula konten serupa, seperti Nazi dan kelompok supremasi kulit putih yang juga ditemukan secara online. Dilansir BBC, Facebook mengklaim telah melakukan upaya lebih jauh dalam menghapus konten ekstrimis, tetapi sistemnya tidak sempurna.

Pelapor ini mengaku berkerja selama lima bulan dan memantau 3.000 orang yang menyukai atau terhubung ke organisasi yang terdaftar sebagai kelompok teroris oleh pemerintah AS. Studi ini menemukan bahwa beberapa kelompok seperti Negara Islam dan al-Qaeda secara terbuka aktif di jejaring sosial.

Selain itu, ditemukan bahwa perangkat Facebook secara otomatis membuat konten baru untuk kelompok terlarang dengan memproduksi video perayaan dan kenangan dari kelompok yang dianggap berbahaya tersebut.

Halaman bisnis lokal untuk al-Qaeda yang dihasilkan oleh perangkat Facebook memiliki 7.410 "like" yang dapat memberikan kelompok tersebut data bernilai untuk proses rekrutmen pendukung mereka.

Hal ini telah dilaporkan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS atau US Securities and Exchange Commission (SEC), yang dalam laporan tersebut menuduh Facebook telah menyesatkan pemegang saham dengan mengklaim telah menghapus konten ekstrimis yang faktanya konten tersebut masih tetap ada pada platform mereka.

"Kami berharap SEC mengambil tindakan segera untuk menjatuhkan sanksi pada Facebook," kata Direktur National Whistleblower Center John Kostyack

"Setelah melakukan investasi besar, kami mendeteksi dan menghapus konten terorisme pada tingkat keberhasilan yang jauh lebih tinggi daripada dua tahun lalu. Kami tidak mengklaim menemukan segalanya dan kami tetap waspada dalam upaya kami melawan kelompok-kelompok teroris di seluruh dunia," ujar juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

609