Home Internasional Satu Tahun Pemerintahan Pakatan Harapan Usung Malaysia Baru

Satu Tahun Pemerintahan Pakatan Harapan Usung Malaysia Baru

Putrajaya, Gatra.com - Pemerintahan dari koalisi Pakatan Harapan telah genap setahun memerintah di Malaysia. Pakatan Harapan berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang digawangi United Malaysia National Organization (UMNO) yang berkuasa lebih dari 60 tahun sejak Malaysia merdeka dalam Pilihan Raya Umum (PRU) ke-14 setahun silam.

Koalisi Pakatan Harapan terdiri dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pimpinan Mahathir Mohamad, Parti Amanah Negara (Amanah) pimpinan Mohamad Sabu, dan Democratic Action Party (DAP) pimpinan Tan Kok Wai. Koalisi ini mengusung sebuah tema besar untuk melakukan perbaikan di Malaysia yang mereka sebut sebagai Malaysia Baharu atau Malaysia Baru.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam pidato peringatan satu tahun Pakatan Harapan pada Kamis (9/5) di Kuala Lumpur mengatakan definisi utama dari Malaysia Baharu adalah pemerintahan baru berdasarkan prinsip-prinsip akuntabilitas, integritas, dan kepedulian terhadap rakyat.

"Semoga pemerintahan baru dapat memperkuat ekonomi dan memberi Malaysia energi baru untuk bangkit kembali sebagai 'Harimau Asia'," ujar Mahathir dilansir dari New Strait Times.

Sebelumnya, pemerintahan UMNO di bawah Perdana Menteri Terakhir Najib Razak dianggap publik Malaysia gagal dalam menjalankan pemerintahan ditambah birokrasi yang koruptif dengan tersangkutnya Najib dalam skandal 1MDB.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Mohamad Sabu mengatakan, keberhasilan terbesar Pakatan Harapan dalam satu tahun terakhir adalah dalam perjuangan melawan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Kepada New Strait Times, Sabu mengatakan, pada tahun pertama, PH harus mengelola kerugian yang berasal dari kesalahan pemerintah sebelumnya. "Di tahun kedua, kami yakin ekonomi akan membaik," ujar pria yangjuga menjabat Ketua Parti Amanah Negara itu.

Dia mengatakan, dukungan untuk Pakatan Harapan mungkin telah memburuk dalam satu tahun terakhir disebabkan masalah rasial yang dimainkan. “Dukungan untuk PH turun karena masalah rasial sedang diperdebatkan, seperti non-Muslim yang ditunjuk dalam jabatan publik. Namun, ketika ketua hakim wanita pertama, yang beragama Islam, diangkat, semua orang terdiam. Bagi saya, ini [masalah rasial] hanya masalah sementara yang bisa kami atasi," ungkap Sabu.

Sementara Menteri Urusan Ekonomi Datuk Seri Azmin Ali mengatakan pemerintah Malaysia optimistis GDP Malaysia akan mengalami pertumbuhan positif lebih lanjut tahun ini didasarkan pada tingkat kepercayaan di antara investor dalam perekonomian Malaysia. Dia mengatakan statistik terbaru menunjukkan Foreign Direct Investment (FDI) maupun investasi domestik terlihat positif.

“Ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan kembali pada sistem. Kita harus mempertahankan pertumbuhan sesuai yang telah ditargetkan," ungkap Azmin.

Mengenai apakah akan ada lebih banyak megaproyek, Azmin mengatakan pemerintah akan memprioritaskan proyek-proyek penting. “Kami telah memulai beberapa inisiatif. Seperti yang disebutkan oleh Dr Mahathir, kami meninjau semua proyek besar. Kami ingin menetapkan prioritas dengan benar, sekarang, ekonomi sudah kembali ke jalurnya dan kita harus dapat melanjutkan beberapa proyek infrastruktur utama. Infrastruktur dan transportasi umum adalah penting,” kata Azmin

537