Home Politik Camat se Palembang Belajar Atasi Sampah

Camat se Palembang Belajar Atasi Sampah

 

Palembang, Gatra.com – Camat se kota Palembang mempelajari proses instalansi peleburan sampah guna mengelola sampah. Hal ini dilakukan guna mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Palembang.

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengajak seluruh Kecamatan di kota Palembang, untuk mempelajari dan melihat proses instalansi sampah yang dimiliki oleh kecamatan Kalidoni. Langkah ini dilakukan guna mengelola sampah di tingkatan kecamatan agar tidak semua sampah akhirnya pergi ke TPA.

“Dalam satu hari, hampir 1.300 ton sampah masuk ke TPA Palembang. Semuanya masuk ke TPA dan menupuk dan terus menggunung. Karena itu, salah satu upaya yang baik yakni mengelola sampah di tingkatan kecamatan masing-masing,” ujarnya saat berdiskusi bersama 17 camat di kecamatan Kalidoni, Selasa (14/5).

Dengan pengolahan yang baik di tingkatan kecamatan, maka penumpukan volume sampah akan bisa dikurangi. Selain itu, setiap kecamatan bisa berinovasi dalam pengelolaan sampah di wilayahnya, “Karena itu, Pemkot membuka ruang diskusi mengenai bank sampah dan melihat secara langsung bagaimana fungsi alat tersebut dalam mengelola sampah dan bagaimana pengembangannya,” terangnya.

Ia pun menginginkan, pemkot memiliki lahan guna mengelola sampah dengan berbagai metode. Lahan itu akan kembali memilah dan mengelola sampah agar tidak langsung menumpuk di TPA.

"Di Kalidoni memiliki lahan seluas 500 meterpersegi untuk dimanfaatkan tempat pengelolaan sampah. Saya juga bertanya dengan Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan, adakah lahan digunakan sebagai tempat pembuangan sementara yang bisa dimanfaatkan guna bank sampah," jelasnya.

Menurut Fitri, keberadaan bank sampah jangan ditunda lagi mengingat jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat sudah semakin banyak. Program bank sampah harus didukung penuh baik pemerintah, camat dan seluruh masyarakat.

Camat Kalidoni Ari Wijaya mengatakan, peralatan sekaligus mesin yang miliki pihak berfungsi sebagai sebagai pencacah dan menghancurkan sampah, sehingga sampah bisa diuraikan sesuai jenisnya.

"Tadi sudah dijelaskan permasalahan sumber daya manusia (SDM). Kami hanya memberdayakan kurang 2 orang untuk memilah-milah sampah yang datang lalu dikelola dengan mesin. Ini sebagai proses pembelajaran, namun secara langsung bisa menghasilkan sesuatu dari sampah tersebut,” terangnya.

 

Reporter : Else

 

 

152

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR