Home Politik Menimbang Calon Jaksa Agung Nonkarier

Menimbang Calon Jaksa Agung Nonkarier

Jakarta, Gatra.com - Mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Sudhono Iswahyudi menilai ada beberapa kelemahan jaksa agung non-karier -- jaksa yang bukan berasal dari internal kejaksaan.

Hal itu disampaikan Sudhono menyusul adanya opini terkait jaksa agung sebaiknya berasal dari kalangan eksternal kejaksaan, baik dari politisi, militer, praktisi, atau profesi hukum lainnya.

"Bagi jaksa agung berlatar dari partai politik tertentu dalam setiap kebijakannya akan lebih terpengaruh dari kepentingan partai," ungkap Sudhono dalam diskusi bertajuk "Kriteria Jaksa Agung yang Dikehendaki Keluarga Besar Purna Adhyaksa" di Kompleks TVRI, Jakarta, Ahad (21/7).

Selain itu, Sudhono juga menyebutkan jaksa yang berasal dari eksternal kurang memahami teknis hukum yang menyangkut tugas, fungsi, dan wewenang kejaksaan. Jaksa non-karier juga dinilai kurang memahami kultur dan semangat lingkungan korps kejaksaan.

"Jadi cenderung tidak memiliki sense of belonging atau rasa ikut memiliki sebagai warga korps kejaksaan. Pada awal tugasnya juga cenderung melakukan trial and error dalam menentukan kebijakan," jelasnya.

Meski demikian, Sudhono juga mengatakan ada kelebihan dari jaksa non-karier, yakni tidak punya beban mental atau rasa ewuh pakewuh (tidak enak) untuk membenahi internal kejaksaan. Selain itu, jaksa agung non-karier lebih berani berinovasi tanpa memperhitungkam ekses dan kondisi internal kejaksaan.

"Pada awalnya cenderung dapat bersikap objektif dan terbuka untuk menerima saran atau masukan dari kalangan internal maupun luar kejaksaan," kata Sudhono.

529