Home Ekonomi Volume Tumpahan Minyak Pertamina Tinggal 10 Persen Lagi

Volume Tumpahan Minyak Pertamina Tinggal 10 Persen Lagi

Jakarta, Gatra.com - Jumlah volume tumpahan minyak (oil spill) akibat peristiwa kebocoran di sekitar anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang, Jawa Barat, menurut data PT Pertamina (Persero) sudah mengalami penurunan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyampaikan, perkembangan data volume oil spill sejak hari pertama saat ini hanya 10 persennya saja. Estimasi oil spill sebelumnya mencapai 3 ribu barel per hari (bopd).

“Kami akan terus melakukan pemantauan dan mengangkut oil spill dengan puluhan kapal yang ada,” jelas Nicke dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (1/8).

Baca Juga: Pertamina: Dimanapun Tumpahan Minyak Akan Kami Kejar

Nicke menjelaskan, untuk menangani dampak oil spill tersebut Pertamina telah merancang beberapa skala prioritas. Hal tersebut dibagi dalam penanganan jangka pendek hingga jangka panjang.

Penanganan jangka pendek yang saat ini sedang dipercepat pengerjaannya adalah penutupan sumur YYA-1. Sumur tersebut merupakan sumber lokasi kebocoran gas yang terjadi pada 12 Juli lalu, yang kemudian diikuti oleh oil spill ke laut.

“Kita akan percepat pengerjaan penutupan sumur YYA-1 ini secara permanen,” janji Nicke.

Baca Juga: Pertamina akan Berikan Kompensasi Korban Tumpahan Minyak

Kemudian untuk penanganan jangka panjang, Pertamina akan terus melakukan langkah pemulihan lingkungan yang tercemar oil spill. Pertamina telah membuat linimasa untuk rencana pemulihan lingkungan yang sudah dimulai sejak Juli 2019 hingga estimasi Desember 2020 mendatang. Rancangan tersebut terbagi menjadi tahap penanggulangan, tahap pemulihan, tahap pasca pemulihan, dan tahap rutin.

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu memaparkan, penurunan volume oil spill mulai terjadi sejak Jumat (26/7) lalu. Berdasarkan hasil pantauan, penurunan volume tersebut terlihat cukup signifikan. Meskipun begitu, Pertamina akan terus melakukan pemantauan, terutama terhadap oil spill yang luput dari oil boom.

Baca Juga: Pertamina Dituntut Harus Punya Stok Oil Boom Lebih

"Mudah-mudahan minyak yang ke darat bisa kita cegah. Minyak yang ada di darat itu kemungkinan karena yang pas awal-awal kejadian [belum ada oil boom]," jelas Dharmawan.

Saat ditanya soal kerugian yang diderita Pertamina, Dharmawan enggan membahas hal tersebut saat ini. Menurutnya, fokus utama Pertama lebih kepada penanggulangan kebocoran, serta mencegah dampaknya supaya tidak semakin meluas.

109