Home Politik GMKI Tidak Meminta Maaf Atas Kerusakan Pagar Kantor Gubernur

GMKI Tidak Meminta Maaf Atas Kerusakan Pagar Kantor Gubernur

Medan, gatra.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan enggan meminta maaf atas kerusakan pagar Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dalam aksi yang dilakukan pada Jumat (26/7).

Ketua GMKI Cabang Medan, Hendra Manurung mengatakan, aksi yang mengakibatkan kerusakan pintu gerbang itu terjadi diluar kendali mereka. Tindakan tersebut terjadi karena tidak satupun pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut yang menerima aksi mereka.

“Kami sudah lama menunggu, jadi kami tak ada rencana merusak pintu gerbang Kantor Gubernur, bahkan memang kami rasa pintu gerbang tidak kokoh, bahkan lebih kokoh pagar rumah kami, maka hanya dua orang yang menggoyangkan bisa rusak,” katanya saat bertemu dengan gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Kamis (1/8).

Baca Juga: Massa GMKI Rusak Pagar Kantor Gubernur Sumut

Hendra mengatakan bahwa aksi mereka murni untuk menyelamatkan Danau Toba dari sejumlah perusahaan perusak lingkungan. Namun selama melakukan aksi, tidak ada respon dari pemerintah. Bahkan pagar di tutup dan mahasiswa tidak diijinkan masuk. “Kita menolak perusahaan lingkungan dan ingin bertemu dengan gubernur. Tetapi tidak direspon,” jelasnya.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pada Kamis (1/8) menerima sejumlah mahasiswa GMKI di Ruang Pers, Kantor Gubernur Sumut. Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Suriadi Bahar, mengatakan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa GMKI tersebut sudah dilakukan Pemprov Sumut, sebelum mahasiswa berunjuk rasa ke Kantor Gubernur.

Bahkan, kata Edy Rahmayadi, terkait Danau Toba sudah disampaikannya langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menteri terkait, ketika mengadakan kunjungan kerja ke Danau Toba kemarin.

Baca Juga: Mahasiswa GMKI Medan Minta Pemerintah Tutup Perusahaan Perusak Danau Toba

“Sebelum kalian datang, saya sudah menyampaikan agar pemerintah pusat mengambil tindakan terhadap pencemaran Danau Toba, dan ini mendapat perhatian dari Presiden RI Joko Widodo yang akan mengucurkan dana sebesar Rp2,4 T untuk memperbaiki Danau Toba mulai infrastruktur, hingga ekonomi masyarakat sekitar Danau Toba,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyayangkan tindakan aksi tersebut yang mengakibatkan kerusakan pintu gerbang Kantor Gubernur. Seharunya, kata Gubernur, mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak perlu melakukan perusakan.  Atas tindakan tersebut, Pemprov Sumut telah melaporkan tindakan pengerusakan pagar kantor tersebut kepada pihak yang berwajib.

“Pintu Gerbang (Kantor Gubernur Sumut) ini merupakan marwah masyarakat Sumut, yang berasal dari berbagai agama dan suku, mengapa kalian merusak, kalian mahasiswa harusnya lebih tertib dan santun,” katanya.

Reporter: Baringin Lumban Gaol

575