Palembang, Gatra.com – Pengembangan ekonomi yang dilakukan lembaga pendidikan Pondok Pesantren (Ponpes) dinyakini akan mampu menghasilkan enterprenuer syariah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel, Yunita Resmi Sari mengatakan, Ponpes menjadi salah satu sasaran dalam upaya pengembangan usaha syariah di Indonesia. Jumlah ponpes yang mencapai 29.000, merupakan potensi besar dalam pengembangan peluang ekonomi syariah.

"Jumlah Ponpes terbilang besar, belum lagi satrinya. Bahkan daerah Jawa, satu ponpes bisa mencapai 15.000 santri, sementara Sumsel berkisar 6.000 santri. Tentu ini potensi besar artinya akan banyak lahir enterprenuer syariah," ungkapnya di sela kegiatan Seminar Model Pemberdayaan Usaha Syariah di Hotel Arista Palembang pada Festival Ekonomi Syariah (Fesyer) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Minggu (4/8).

Dia mengatakan, Sumsel terkhusus Pulau Sumatera memiliki potensi yang besar dalam ekonomi syariah. Terdapat tiga alasan mengapa Sumsel memiliki potensi pengembangan ekonomi syariah yakni mayoritas penduduk Sumsel beragama Islam, dan terdapat kewajiban menjalankan ajaran agama Islam dengan prinsip syariah, masyarakat Sumsel yang tergolong religius dalam aspek kehidupan beragama dalam kehidupan, sekaligus pertumbuhan perbankan syariah di Sumsel lebih tinggi dibandingkan bank konvesional.

“Pertumbuhan pembiayaan bank syariah di Sumsel lebih tinggi dibanding bank konvensional mencapai rata-rata di atas 20% sementara perbankan konvensional hanya berkisar 12-15%. Sekaligus dana pihak ketiga perbankan syariah yang tumbuh lebih tinggi,” terangnya seraya menyatakan pada kegiatan Fesyar Sumatera 2019 ini, menjadi moment pertemuan antar pelaku ekonomi syariah.

Reporter: Karerek