Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar meminta target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025 mendatang harus dikerjakan secara maksimal. 

Arcandra menilai penggunaan energi ke depan harus dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang.

Penggunaan energi lanjut Arcandra tidak hanya untuk sekarang saja melainkan juga untuk generasi selanjutnya dan masa depan. Untuk itu, target bauran energi nasional sebesar 23 persen tersebut tidak hanya sekadar ditulis dalam landasan, namun juga harus diwujudkan.

“Apa yang diperlukan untuk mewujudkan itu? Kerja keras. Kita perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kita punya dalam upaya pemerintah mewujudkan target bauran energi nasional,” kata Arcandra pada pameran The 7th International Indonesia Geothermal Convention &Exhibition 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (13/8).

Menurut Arcandra, dari sisi pemerintah suatu saat birokrasi Indonesia akan diisi oleh orang-orang yang memiliki disiplin tinggi. Hal tersebut menjadi harapan supaya terwujudnya birokrasi yang sederhana, supaya perizinan yang pengurusannya dirasa lambat, dapat dipangkas.

“Pemerintah tentu memahami nilai keekonomian proyek, termasuk investasi panas bumi. Dalam hal ini, pemerintah akan melihat berapa harga yang mungkin bisa dijangkau PLN dan berapa harga yang mungkin diajukan pengembang sehingga proyek ini bisa berjalan,” jelas Arcandra.

“Semoga kedepannya kita bisa mempercepat renewable energi di Indonesia. Konferensi ini bisa menjadi sarana belajar untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki kedepannya, sehingga geothermal ini bisa menjadi energi yesterday, today, and tomorrow.” ungkap Arcandra.