Jakarta, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, mengatakan bahwa alokasi anggaran pendidikan pada tahun 2020 sejumlah Rp505,8 triliun. Angka tersebut disebutkan pria yang akrab disapa Jokowi ini meningkat 29,6% dibanding realisasi anggaran pada tahun 2015 silam yang hanya berjumlah Rp390,3 triliun.
"Dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut diharapkan tidak ada lagi anak di Indonesia yang tertinggal. Kemampuan anak Indonesia harus dibangun dari mulai pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi," kata Jokowi saat Pidato Kenegaraan di DPR MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Baca juga: Jokowi Sebut Semua Nama Partai dalam Pidato Kenegaraan
Menurut Jokowi, untuk pendidikan dasar dan menengah, utamanya dalam meningkatkan kemampuan literasi, matematika, dan sains, sehingga menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi, pemerintah mengharapkan kualitas SDM yang sejalan dengan kebutuhan industri. Jokowi mengungkapkan, pemerintah mencoba berusaha mencetak calon pemikir, penemu, dan enterpreneur hebat di masa depan.
Baca juga: Masa Puncak Bonus Demografi, Presiden Ingin Perkuat SDM
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa sesuai visinya yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas SDM, pemerintah juga menekankan perbaikan pada kualitas guru di sekolah dimulai dari penyaringan guru tersebut. Salah satun yang menjadi strateginya adalah dengan memadukan teknologi dalam pengajaran di sekolah.
"Kebijakan peningkatan SDM juga dapam perbaikan guru, mulai dari proses penyaringan, pendidikan keguruan, pengembangan pembelajaran, dan metode pengajaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi," ungkap Jokowi.
