Home Hukum GMNI UKI Minta Polisi dan Pemerintah Serius Tangani Kasus Penyerangan Mahasiswa Unpam

GMNI UKI Minta Polisi dan Pemerintah Serius Tangani Kasus Penyerangan Mahasiswa Unpam

Jakarta, Gatra.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Kristen Indonesia (UKI) meminta pemerintah dan aparat keamanan menindaklanjuti penyerangan kelompok mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang beribadah oleh oknum masyarakat di Kawasan Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (5/5).

Ketua Umum GMNI UKI, Stevent Nainggolan, mengatakan bahwa mahasiswa NTT yang sedang melakukan doa rosario di dalam sebuah indekos diserang membabi buta oleh oknum masyarakat setempat yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya beberapa orang luka-luka terkena senjata tajam.

"Kejadian itu tidak terlepas dari provokator Ketua RT setempat yang meneriaki para mahasiswa NTT yang sedang doa rosario untuk pindah ke tempat ibadah dan jangan dilakukan di dalam kos-kosan," kata Stevent melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/5).

Stevent menegaskan bahwa pemerintah dan aparat keamanan harus melindungi hak setiap masyarakat seperti yang ada dalam konsitusi Indonesia pada Pasal 29 UUD 1945 agar dapat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan umat manusia tanpa harus mengalami intimidasi ataupun ancaman dari pihak manapun.

"Kami juga menuntut agar pemerintah menyediakan perlindungan bagi korban yang telah mengalami trauma akibat insiden tersebut," tegasnya.

Ia melanjutkan, pihaknya juga meminta pihak kepolisian dan pemerintah setempat untuk mengawal permasalahan konflik tersebut dengan serius agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Menuntut agar pemerintah bersama kepolisian menyediakan fasilitas dialog antara korban dan masyarakat setempat untuk mencari jalan keluar agar tidak terjadi lagi kejadian keji seperti itu lagi," ujarnya.

242