Home Politik Dulu Menolak, Sekarang Djarot Setuju Pemindahan Ibu Kota

Dulu Menolak, Sekarang Djarot Setuju Pemindahan Ibu Kota

Jakarta, Gatra.com - Wacana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan bukanlah hal baru. Rencana itu sebetulnya sudah muncul sejak beberapa tahun silam.

Waktu itu, Djarot Saiful Hidayat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Djarot memandang sinis bahkan menolak pemindahan ibu kota. Dia menilai Jakarta seharusnya lebih dikembangkan agar dapat menyaingi ibu kota negara lainnya.

Baca Juga: Tidak Lupakan Jakarta, Jokowi Dukung Mega Proyek Anies

Tidak tanggung-tanggung, penolakan Djarot atas rencana ini disampaikan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan, akhir Juli 2017 silam. 

Namun, setelah mengakhiri masa jabatan, Djarot justru mendukung jika Jakarta tak lagi menjadi ibu kota negara. Ditemui saat menghadiri pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2019-2024, Djarot mengatakan, pemindahan ibu kota akan membuat pembangunan lebih merata.

Baca Juga: Disiapkan RUU Ibu Kota Baru, Bagimana Nasib Jakarta?

Baca Juga: Menakar Keunggulan Kalimantan Timur sebagai Calon Ibu Kota

"Kalau (ibu kota) enggak di Jakarta malah jadi semakin baik kalau menurut saya. Supaya pusat pertumbuhan, pusat ekonomi ya itu tidak terfokus di Jakarta," kata Djarot di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8).

Djarot menilai, pemindahan ibu kota secara otomatis tidak menjadikan lagi Jakarta sebagai pusat dari semua sektor, baik ekonomi, industri, penduduk dan lainnya. 

"Sehingga daya tampung, daya dukungnya kalau sampai seperti ini ya berat. Siapa pun gubernurnya kalau daya dukungnya seperti ini, akan jadi persoalan besar, ujarnya.

Baca Juga: Pindah Ibu Kota, Jokowi: 81% Pakai Duit Swasta dan BUMN

259