Medan, Gatra.com - Ada yang berbeda dari pengamanan yang dilakukan oleh personel kepolisian di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Di mana, banyak polisi wanita (polwan) berkerudung putih yang disiagakan. 

 

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, mengatakan pengamanan hari ini mengedepankan tindakan humanis. Polwan itu, kata Dadang, memiliki tugas untuk mendinginkan situasi apabila menjadi panas dan sebagai negosiator dengan masa aksi. "Pengamanan kita lakukan secara humanis. Kita mengedepankan polwan yang memakai kerudung atau hijab putih," katanya, di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (27/9).

 

"Polwan berhijab putih itu menunjukan bahwa hatinya bersih, ikhlas untuk mendampingi pelajar dan mahasiswa menyampaikan pendapat dan kita himbau untuk kembali, itu harapa kita. Personel yang disiapkan ada 1.800, gabungan dengan TNI," imbuhnya.

 

Dalam kesempatan itu, Kombes Dadang mengatakan bahwa aksi mahasiswa di gedung DPRD Sumut tanpa izin. Sebab, pihaknya tidak ada menerima surat pemberitahuan aksi. "Perlu saya ingatkan bawha unjukrasa hari ini tidak sesuai dengan ketentuan UU, karena belum pernah menerima surat adanya aksi unjukrasa, kita tahunya dari flyer yang viral lewat medsos, nah ini kan memimbulkan kerawanan karena yang dimobilisasi adalah mahasiswa dan pelajar," jelasnya.

 

Dadang pun mengimbau agar masa tidak mudah terporvokasi oleh oknum-oknum yang tidak berkepentingan. Afika, salah satu polwan yang mengenakan hijab putih mengaku siap mengamankan aksi dari mahasiswa di gedung DPRD Sumut. "Kami semua siap," tutur wanita yang biasa bertugas di Bidang Humas Polda Sumut itu.

 

Saat berita ini ditulis mahasiswa yang akan melakukan demonstrasi belum juga terlihat batang hidungnya di gedung DPRD Sumut. Informasi dihimpun, masa diperkirakan tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB atau setelah salat Jumat.