Home Ekonomi Warga Pulo Aceh Butuh Kehadiran Bank

Warga Pulo Aceh Butuh Kehadiran Bank

Banda Aceh, Gatra.com - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh menerima pengaduan masyarakat Kecamatan Pulau Aceh terkait tidak adanya Bank Aceh di Pulo tersebut. 

Pengaduan tersebut disampaikan masyarakat Pulo Aceh kepada Ombudsman RI Aceh saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Pulo Aceh pada Rabu (9/10) lalu.

Karena tidak adanya Bank Aceh, sehingga warga penerima dana bantuan sosial baik itu bantuan PKH, beasiswa miskin, beasiswa aneuk nelayan dan dana desa terpaksa berlayar menyeberang pulau untuk menarik dana tersebut.

Pengaduan ini diterima langsung oleh Muammar selaku Asisten Ombudsman RI Aceh saat bertemu dengan para tokoh masyarakat di Kecamatan Pulo Aceh.

Tokoh Pemuda Gampong Lampuyang, ibukota Kecamatan Pulo Aceh, Khairul mengatakan, masyarakat sangat berharap kehadiran Bank Aceh di pulau tersebut, walaupun hanya kantor kas. 

"Tidak adanya bank sangat menyulitkan kami dalam mengambil dana bantuan pemerintah yang diberikan ke kami di Pulau Aceh. Jika kami mau menarik dana itu, maka harus berlayar ke Banda Aceh," katanya.

Menurut dia, sangat tidak ekonomis karena untuk menarik dana bantuan yang jumlahnya tidak juga seberapa, pihaknya harus mengeluarkan biaya ongkos untuk pergi-pulang dari Pulo Aceh ke Banda Aceh.

"Belum lagi selama seharian ke Banda Aceh juga memerlukan biaya makan-minum. Akhirnya, setelah uang itu kami ambil, waktu pulang ke pulau, sudah habis lagi," ungkapnya.

"Untuk itu, kami sangat mengharapkan kepedulian Pemerintah Aceh sebagai pemilik Bank Aceh untuk segera membuka kantor kas di Pulo Aceh," ujar Khairul.

Ia menambahkan, tidak adanya perbankan yang beroperasi di Pulo Aceh mengakibatkan kondisi ekonomi warga pulau makin terisolir. Jika ada dana lebih, mereka simpan di bawah bantal seperti kehidupan pra-kemerdekaan.

Bedasarkan pantauan Ombudsman RI di Pulo Aceh, tidak ada satupun ATM di pulau ini. "Padahal, penduduk Pulo Aceh (Pulau Nasi dan Pulau Breuh) mencapai sekitaran lima ribuan jiwa. Kehidupan ekonomi dan perdagangan di pulau ini benar-benar masih pola lama," kata Kepala Ombudsman RI Aceh, Taqwaddin di Banda Aceh, Sabtu (12/10).

Untuk itu, ia meminta kepada Pimpinan Bank Aceh untuk membuka kantor kas untuk segera membuka kantor kas di sana. "Kehadiran Kantor Kas Bank Aceh sangat dibutuhkan masyarakat di sana. Karenanya, jangan terlalu berhitung laba-rugi untuk membantu masyarakat di sana," ungkap Dr Taqwaddin

Menurut dia, kehadiran bank di Pulo Aceh adalah hal penting untuk memudahkan warga masyarakat dalam melakukan transaksi, baik transaksi bisnis maupun transaksi sosial pemerintahan seperti untuk penyaluran dana bantuan sosial, dana beasiswa, dana desa dan lain-lain. 

Dengan adanya Kantor Kas Bank Aceh, tentu patut pula dibuka pelayanan ASM yang memudahkan para PNS yang bertugas di Pulau tersebut, warga masyarakat, termasuk para wisatawan. 

"Tentunya ini akan berdampak pada semakin membesarnya kunjungan wisata ke Pulo Aceh yang indah dan eksotik," pungkas Kepala Perwakilan Ombudsman RI Aceh.

279