Solo, Gatra.com – China Construction Bank (CCB) Indonesia mendanai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Pada tahap pertama proyek pengolahan sampah di Kota Solo ini, CCB Indonesia menggelontorkan USD 16 juta.

Jumlah tersebut setara 70 persen total biaya pembangunan PLTSa Putri Cempo tahap pertama senilai USD 23 juta. Sedangkan kebutuhan pembangunan PLTSa Putri Cempo secara keseluruhan hingga USD 50 juta.

CCB Indonesia sangat antusias mendanai proyek ini. Apalagi selama ini CCB Indonesia fokus membiayai proyek infrastruktur yang berbasis lingkungan.

”Saya berterimakasih CCB bisa berpartisipasi untuk proyek ini. Kalau berhasil sangat luar biasa,” ucap Direktur Bisnis CCB Indonesia Setiawati Samahita usai penandatanganan kerjasama dan peletakan batu pertama PLTSa Putri Cempo di Solo, Rabu (23/10).

Apalagi proyek penanganan sampah menjadi hal baru bagi CCB. Setiawati membuka peluang kerjasama dengan kota lain yang fokus menangani sampah. Pihaknya juga membuka kerjasama untuk pembangunan PLTSa Putri Cempo tahap kedua.

”Kami akan lihat kembali. Dari sisi bisnis memungkinkan, bahkan sangat memungkinkan,” ujarnya.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan pengelolaan sampah di PLTSa Putri Cempo tahap pertama tidak akan menggunakan tipping fee atau biaya untuk pengolahan sampah. Setelah tahap pertama selesai, ihwal biaya akan dibahas kembali dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power (PT SCMPP).

”Ya semoga tidak pakai tipping fee lagi. Tapi kan nanti akan melibatkan kabupaten lain. Biar nanti dibahas lagi dan kabupaten kota lain mengikuti,” ucapnya.

Direktur Utama PT SCMPP Elan Syuherlan mengatakan tak ada biaya pengolahan sampah di PLTSa Putri Cempo pada tahap pertama. ”Jadi pendapatan utama dari PT SCMPP pada tahap pertama murni dari penjualan listrik,” ucapnya.