Medan, Gatra.com - Virus Hog kolera yang menyerang dan menyebabkan matinya ratusan ekor babi di Sumatera Utara, dipastikan tak akan menjangkiti manusia. Instansi yang bertanggungjawab dalam hal ini, telah menekan agar jumlah babi yang terjangkit tidak bertambah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap mengatakan, jika virus ini masih aman oleh manusia. Virus kolera babi ini menyerang atau menjangkiti sesama babi saja. "Untuk penularan pada manusia tidak menular," ungkapnya, Kamis (7/11).
Itu pula yang menjadi perhatian pihaknya agar babi yang mati, sepatutnya dikubur, tidak dibuang ke sungai. Ini harus dilakukan agar virus tidak menyebar dan menyerang babi lainnya.
"Bangkai dibuang sembarangan itu mempercepat perkembangan virusnya ke ternak babi yang lain, jadi kena. Tapi tidak membahayakan, tidak menularkan kepada manusia," tegasnya.
Upaya pencegahan pun sudah dilakukan pihaknya dengan memberikan vaksin kepada hewan ternak yang masih dalam kondisi sehat. Namun, bagi babi yang telah terjangkiti, Azhar mengaku, jika hal itu sia-sia dilakukan.
"Vaksinasi sudah kita berikan pada 10 ribu ternak yang sehat. Kalau vaksin (diberikan) pada ternak yang sakit, makin cepat matinya. Untuk hog kolera itu tidak bisa diobati, karena itu bukan penyakit yang disebabkan bakteri, tapi disebabkan virus," jelas Azhar.
Azhar menjelaskan, jika virus yang menyerang babi ini belum ditemukan obatnya. Namun, upaya pencegahan bisa dilakukan para peternak. "Peternak harus menjaga kebersihan kandang, dan pemberian vitamin untuk memberikan daya tahan tubuh. Dan juga vaksin ternak yang sehat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan babi mati ditemukan dialiran sungai di kawasan Medan. Kematian dalam jumlah besar ini dipastikan disebabkan virus Hog cholera atau kolera babi. Dinas terkait sudah memeriksa dengan mengambil sampel. Hasilnya, hewan ternak kaki empat itu positif terjangkit kolera babi di Dairi,Humbahas dan Deli Serdang.
Reporter: Iskandar
