Jakarta, Gatra.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, akan ada demonstrasi menuntut dibatalkannya omnibus law.

Aksi sejumlah 15.000 buruh rencananya digelar di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, pertengahan Januari nanti. 

"Kira-kira pertengahan Januari. Untuk tanggal pastinya, nanti kami konfirmasi lagi. Jumlah massa di DPR RI sekitar 15.000 orang," katanya saat dikonfirmasi Gatra.com, Rabu (1/1).

Tidak hanya di Jakarta, demonstrasi juga akan dilaksanakan di beberapa daerah di 20 provinsi yang terdapat basis KSPI.

Sementara itu, menurut Said, adanya omnibus law, kesejahteraan buruh justru terancam. Hal tu dikarenakan nantinya, upah minimum pekerja berpotensi hilang dan digantikan oleh upah per jam. Selain itu, nilai pesangon pun juga akan dikurangi, dari yang sebelumnya dihitung sembilan kali upah bulanan, menjadi enam kali upah bulanan.

"Praktik outsourching juga akan semakin banyak. Belum lagi nanti Tenaga Kerja Asing (TKA) juga dibebaskan masuk ke Indonesia. Ditambah lagi dengan kemungkinan nanti juga jaminan sosial bagi buruh akan hilang," ucap Said.

"Kami menolak pengurangan nilai pesangon, pembebasan TKA buruh kasar, dan upah bulanan yang diubah menjadi upah per jam," imbuhnya.