Home Politik Pilkada Di Tengah Covid, Bunuh Dua Burung dengan Satu Batu

Pilkada Di Tengah Covid, Bunuh Dua Burung dengan Satu Batu

Medan, Gatra.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ditengah pandemi covid 19 merupakan strategi menyelesaikan sejumlah masalah.

Mantan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) tersebut menuturkan bahwa Pilkada yang akan digelar di Indonesia akan menghasilkan sejumlah kebaikan. Keuntungan pertama adalah penyelamatan perekonomian.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian: Medan Sudah New Normal Ya?

Dengan dilaksanakannya Pilkada maka sejumlah anggaran akan dikucurkan. Termasuk anggaran dari pasangan calon yang dikeluarkan untuk sosialisasi. Disisi lain, Pilkada ditengah pandemi juga akan mencari pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah.

Serta tidak lagi menjual isu primordial yang kerap menimbulkan konflik. Bahkan Tito berharap pasangan calon nantinya akan menawarkan solusi untuk mengatasi dampak covid. Termasuk solusi untuk PAD dan pembukaan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: HUT Bhayangkara, Personil Polres Ziarahi Makam Pahlawan

“Ini ibarat membunuh dua burung dengan satu batu, atau sekali mendayung dua tiga pulau terlalui. Karena Pilkada ditengah covid akan menyelesaikan dampak ekonomi. Dampak politiknya berhasil menemukan kepala daerah yang bagus,” terangnya di Medan, Rabu (2/7).

Tito mencontohkan bahwa di Negara Korea Selatan dari pemilihan tahun 92, Pemilu 2020 yang tertinggi. Dilaksanakan dipuncak pandemik. Karena menyangkut masalah kesehatan. Setiap individu, ingin mencari kepala daerah yang kuat yang mampu menyelesaikan covid 19.

Baca Juga: Sebanyak 1.234 Personil di Polda Sumut Naik Pangkat

Tito mengatakan bahwa hal yang sama juga dialami dalam Pemilu di Polandia. Isu utama yang naik adalah covid 19 dan dampak ekonominya. “Sumut ada 23 kabupaten kota. Naikkan isu penanganan covid dalam Pilkada, keluarkan jurus silatnya untuk menangani covid 19 dan dampak ekonominya,” jelasnya.

Termasuk para kandidat harus menawarkan solusi untuk PAD yang menurun. “Ini jadi sehat, primordialisme melalui kekerabatan dan kekerasan akan terhindar. Kita berkontestasi beradu gagasan dan kemampuan menangani covid 19,” katanya.

453