Jakarta, Gatra.com – Dalam pidato kenegaraannya pada sidang tahunan MPR RI pada Senin pagi ini (16/8), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa krisis pandemi Covid-19 yang dihadapi Indonesia saat ini layaknya api yang membakar.

“Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus menguatkan,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

Jokowi juga berharap agar pandemi ini dijadikan sebuah pelajaran penting untuk membuat Republik Indonesia lebih mawas diri, introspeksi diri, dan menguatkan diri dalam menghadapi tantangan-tantangan lainnya di masa yang akan datang.

Selain itu, Jokowi juga mengandaikan pandemi layaknya kawah candradimuka yang memberi banyak ujian, memberi pelajaran, dan sekaligus mengasah kekuatan masyarakat Indonesia.

“Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan kita diuji. Semua kekuatan pilar kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah,” ujar Jokowi.

Jokowi menilai bahwa ujian-ujian terebut adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi, pandemi ini menjadi beban. Di sisi lain, hal tersebut menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri.

“Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggan pertandingan,” ucap Jokowi.