Home Internasional Kegilaan Seni Kembali Mencuat Lewat Havana Biennial

Kegilaan Seni Kembali Mencuat Lewat Havana Biennial

Havana, Gatra.com - Acara kesenian dua tahun sekali, Havana Biennial ke-13 akan dimulai pada akhir pekan ini dengan lebih dari 300 karya dari seniman kontemporer dari 52 negara yang ‘mengambil alih’ museum kota, galeri dan ruang terbuka, dan banyak lagi pameran yang bersifat agunan di ibukota negara Kuba tersebut.

"Mereka mengubah rumah saya menjadi sebuah karya seni," kata Silvia Perez, tersenyum pada kertas yang tumbuh dari barisan rumahnya, sebuah karya seniman Kuba Elio Jesús Fonseca, dikutip dari Reuters, Senin (15/4).

Transformasi boulevard pinggir laut Malecon menjadi udara terbuka, galeri interaktif, telah menjadi salah satu tempat paling populer di acara seni paling penting di Kuba.

Sepanjang trotoar ada karya seni dari batu-batu halus terbungkus lempengan vulkanik oleh seniman Meksiko Jose Davila, sementara instalasi cahaya berputar-putar oleh seniman Peru Grimanesa Amoros menonjol dari sebuah bangunan.

Pemerintah Komunis Kuba, yang telah banyak mempromosikan seni sejak revolusi kiri negara pada 1959, menciptakan Havana Biennial pada tahun 1984 untuk mempromosikan seniman dari Kuba dan negara berkembang lainnya.

Tahun ini, 80 orang seniman Kuba akan memamerkan karya mereka, termasuk pertunjukan oleh Manuel Mendive, yang dianggap sebagai artis paling keren di pulau Karibia.

Namun, itu juga termasuk kontingen besar seniman Eropa dan AS termasuk Kuba-Amerika seperti Enrique Martínez Celaya dan Emilio Perez.

Direktur Havana Biennial, Jorge Alfonso mengatakan ada banyak tantangan dalam menggelar acara ini, mengingat situasi ekonomi yang sedang sulit di Kuba, serta pihak berwenang sempat menunda acara selama setengah tahun, namun berhasil terealisasi karena pentingnya sebuah budaya bagi Kuba.

"Bahkan pada saat-saat yang paling sulit pun kita tidak pernah menyerah untuk mengadakan salah satu dari peristiwa semacam ini. Slogan edisi tahun ini, 'pembangunan yang mungkin', terkait dengan cita-cita kami bahwa dunia yang lebih baik adalah mungkin," kata Alfonso.

Beberapa seniman Kuba merasa Havana Biennial itu sendiri adalah fasad (kerusakan moral) yang menutupi ketegangan yang membara antara mereka dan pihak berwenang. Kesenian Havana Biennial sendiri akan beroperasi hingga 12 Mei mendatang.


Reporter: TFA/Reuters

Editor: Hendry Roris Sianturi