Home Politik KPU Sulsel Tindak Lanjuti Dugaan Intimidasi Petugas KPPS

KPU Sulsel Tindak Lanjuti Dugaan Intimidasi Petugas KPPS

Makassar, Gatra.com – Kerja keras kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di beberapa tempat di Sulsel bukannya mendapat apresiasi. Malah, ada yang diduga mendapat tindak kekerasan dan intimidasi. Kejadian tersebut menimpa KPPS pada proses pemungutan suara dalam Pemilu, Rabu, 17 April 2019 lalu.

"Informasi yang kami terima ada beberapa petugas KPPS menjadi korban perlakuan kekerasan dan intimidasi,” kata Komisioner KPU Provinsi Sulsel, Uslimin kepada Gatra.com, Sabtu (20/4).

Uslimin mengatakan kejadian tidak mengenakkan tersebut antara lain menimpa dua orang petugas KPPS di Kelurahan Penggoli, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Pada kejadian ini, satu orang disundut tangannya dengan api rokok dan satunya disiram tinta penanda coblos pada wajahnya.

Satu korban lainnya, lanjut Uslimin, Ketua KPPS di TPS 4 Desa Bone Pute, Kecamatan Berau, Kabupaten Luwu Timur. Yang bersangkutan dipukuli oknum pemilih saat terjadi masalah di TPS.

"Kami belum menerima laporan kronologisnya, tapi informasinya seperti itu. Ada tiga penyelenggara yang jadi korban,” katanya.

Komisioner berlatar belakang wartawan ini menegaskan, penyelenggara pemilu tidak boleh mendapatkan kekerasan ataupun intimidasi. Apalagi dianiaya. Sebab, negara ini adalah negara hukum. 

“Kalau ada kesalahan atau kekhilafan dari penyelenggara sebaiknya ditempuh dengan cara-cara yang baik dan tidak melanggar hukum,” jelasnya.  

Karena itu, katanya, KPU Sulsel sedang menunggu kronologis kejadiannya. Selanjutnya, jika hasil analisisnya terjadi pelanggarakan hukum, KPU tentu akan melanjutkan ke proses hukum.

Ketua KPU Sulsel, Misnah M Attas saat jumpa pers, menegaskan, beberapa laporan yang masuk ke KPU Sulsel termasuk adanya dugaan kekerasan dan intimindasi penyelenggara di tingkat KPPS. 
Pihaknya, lanjut Misnah masih melakukan kajian dan mengumpulkan data untuk penguatan alat bukti. 

"Kami berharap masyarakat ikut membantu karena ini masih dalam proses Pemilu untuk sama-sama mengawasi dan menciptakan Pemilu yang berintegritas," katanya. 
 

Reporter: Baharuddin
Editor: Anthony Djafar