Jakarta, Gatra.com – Proses persiapan ibadah haji tahun 2019 ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sudah menyediakan tenaga kesehatan terkait adanya tambahan 10 ribu jamaah haji. Selain itu, ada juga imbauan dari Menteri Kesehatan, Nila Moeloek mengenai virus MERS CoV yang bisa berasal dari hewan unta.

“Virus dari hewan unta sendiri menimbulkan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) yang merupakan penyakit pernapasan menular. Kami juga sudah minta ke Kemenag untuk tidak hanya mengajarkan bagaimana caranya naik haji saja, tetapi saat nanti masuk pesawat, memakai toilet serta menjaga kebersihan yang tentunya dapat mencegah penyakit,” kata Nila kepada wartawan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (22/4).

Ia menegaskan, bahwa jamaah haji harus betul-betul dilarang untuk memegang atau bersentuhan dengan unta karena virus tersebut dapat tersebar melalui udara.

“Saya sempat beradu argumen juga dengan pihak Arab Saudi perihal unta. Tapi saya tetap imbau untuk jamaah haji tidak berdekatan dengan unta ya, karena virus MERS bisa tersebar dari air liur, kencing dan bahkan produk susu nya,” terang nya.

Bersama Kementerian Agama, Nila sudah meminta katering juga dijaga kebersihannya. Jamaah haji perlu melakukan tes kesehatan sebelum berangkat. Ia melanjutkan, pihaknya punya tim promotif preventif dan tim gerak cepat, semua dicoba untuk menjaga kesehatan jamaah haji.

Sementera itu, untuk sarana dan pra-sarana juga telah disiapkan. “Ada kantor haji di Madinah dengan tempat yang lebih luas serta baik kondisinya. Kalau di Mekkah memang sudah bagus, terdapat 16 tingkat. Jadi, tenaga kesehatan pun bisa tinggal di sana, selain menjadi kantor kesehatan,” ungkap nya.