Home Kesehatan Dalam Sidang Ratna, Ahli Menyebut Tingkat Keonaran Dipengaruhi Status Sosial

Dalam Sidang Ratna, Ahli Menyebut Tingkat Keonaran Dipengaruhi Status Sosial

Jakarta, Gatra.com - Dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet, Ahli Sosiologi Trubus Rahardiansyah melakukan riset mengenai potensi keonaran di dalam media sosial. Ia mengatakan, keonaran bisa terjadi dikarenakan adanya intervensi seseorang di media sosial.

"Sangat tinggi. Artinya, intervensi yang terjadi di dunia maya membentuk perilaku orang. Misal dunia maya sajikan pornografi. Lalu orang akan terpengaruh melakukan penyimpangan di dunia nyata," katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/4).

Ia juga menambahkan, skala keonaran dipengaruhi siapa yang membuatnya. Apabila, statusnya tinggi, seperti publik figur, maka semakin mudah masyarakat terpengaruh.

"Dia punya status dan peran berarti dia punya pengaruh tinggi. Kalau kaitannya perubahan sosial, dia bikin pengaruh negatif, ya perubahan sosialnya negatif bisa jadi bentuk keonaran, pro kontra. Peran seseorang tadi, bisa opini bisa statement," ujarnya.

Sebagai informasi, Ratna Sarumpaet ditahan lantaran menyebarkan berita hoaks yang mengaku bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan. Padahal, pada saat berita itu tersebar, Ratna baru saja selesai menjalani operasi plastik.

Dalam kasus tersebut, Ratna didakwa dengan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana. Jaksa juga mendakwa Ratna dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

140