Jakarta, Gatra.com - Situs penambangan batubara di Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat, saat ini menjadi satu-satunya situs warisan budaya Indonesia saat yang masih menjadi nominasi pada agensi kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO.

"Penambangan yang dilakukan di Ombilin bukan hanya sekedar penambangan, tetapi juga terdapat perpaduan antara unsur wawasan tradisional dan penerapan teknologi," ucap Hilmar Farid, Direktur Jenderal Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (2/5).

Hilmar menambahkan, ada tiga sektor yang menjadi fokus dari nominasi ini. Pertama, situs penambangan. Kedua, fasilitas perkeretaapian yang membawa batu bara melewati sekeliling Sawahlunto.

Terakhir atau ketiga, pelabuhan di Teluk Bayur. Pelabuhan ini merupakan salah satu pintu utama untuk aktivitias impor dan ekspor dari dan ke Sumatera Barat. Pelabuhan ini juga dibangun pada abad ke-19 dan sampai saat ini masih dioperasikan sebagai pelabuhan kelas satu. Pelabuhan ini sangat penting bagi penambangan di Ombilin.

Menurut Hilmar, seluruh komponen yang mendukung situs penambahan Ombilin, Sawahlunto juga sangat penting bagi Indonesia. Ia mengharapkan agar seluruh pihak yang terlibat, mulai dari perusahaan seperti PT Bukit Asam atau pemerintah daerah berkomitmen dalam menjaga warisan ini dan kemudian dapat menjadi warisan internasional.