Home Gaya Hidup Ritual Punggahan Para Penganut Kejawen dan Penghayat Kepercayaan

Ritual Punggahan Para Penganut Kejawen dan Penghayat Kepercayaan

Cilacap, Gatra.com – Ribuan penganut Islam Kejawen dan penghayat kepercayaan di Banyumas dan Cilacap menggelar ritual punggahan sewindu di Panembahan Pekuncen, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Jumat (3/5).

Pengurus Komunitas Adat Banokeling Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, Sumitro mengatakan punggahan di Kroya ini dilakukan delapan tahun sekali atau sewindu. Ritual punggahan dipusatkan di panembahan Ki Kandha Bumi dan Pesemuan atau rumah ibadah penganut Kejawen Pekuncen Kroya.

“Kan ke Kroya itu sewindu sekali. Juga termasuk punggahan,” katanya, Jumat (3/5).

Sumitro mengatakan, Komunitas kejawen  di Pekuncen, Kroya,  masih merupakan anak-putu atau keturunan Kiai Banokeling yang berada di Pekuncen, Jatilawang. Sebab itu, punggahan atau unggah-unggahan menjelang puasa itu disebut pula dengan nama tilik putu.

“Ya sama. Sana dan sini, sama. Itu kan termasuk masih cucunya sini (Kiai Banokeling). Makanya sewindu sekali tilik putu. Itu namanya Ki Kanda Bumi,” ujarnya.

Sama dengan  di Panembahan Banokeling, kata Sumitro, punggahan di Pekuncen Kroya juga merupakan rangkaian ziarah untuk para leluhur. Bedanya, punggahan Panembahan Banokeling  dilaksanakan tiap tahun, adapun di Pekuncen Kroya  diselenggarakan sewindu sekali.

“Itu sama saja. Harinya Jumat, acaranya sama. Tidak ada bedanya. Namanya sama-sama ziaroh. Kemarin, harusnya punggahan di sini (Penambahan Banokeling) sekarang, tapi karena ada dua punggahan, yang minggu sekarang yang ke sana (Ki Kandha Bumi),” katanya.

Sumitro mengungkapkan, dalam punggahan di Pekuncen Kroya, tidak semua anak putu di Banyumas dan Cilacap hadir. Yang menggelar ritual punggahan hanya anak putu dari berbagai paguyuban yang masih masih ada pertalian keluarga.

Di antaranya, Komunitas Adat Banokeling, Paguyuban Resik Kubur Rasa Sejati (PRKRS) Adiraja, anak putu Kalikudi, anak putu Daun Lumbung, dan anak putu yang berada di Pekuncen, Kroya dan sekitarnya. Jumlahnya 3.000-an anak putu.

Dalam ritual punggahan sewindu sekali ini, anak putu dari komunitas adat Banokeling memberangkatkan 253 orang. Pemberangkatan dilakukan Kamis kemarin. Ritual dimulai Jumat ini dan akan berakhir Sabtu besok. “Sudah berangkat kemarin. Berangkat sama rombongannya Pak Wendi,” ucapnya.

3424