Home Milenial Ratusan Guru BK dan Kepala Sekolah Berburu Ilmu dari Selandia Baru

Ratusan Guru BK dan Kepala Sekolah Berburu Ilmu dari Selandia Baru

Jakarta, Gatra.com - Education New Zealand (ENZ) bekerja sama dengan Fortrust Education Service kembali menyelenggarakan ‘Education New Zealand’s 4th Annual School Counselor & Leaders Workshops’ di Jakarta dan Surabaya pada 6 dan 7 Mei 2019. Workshop ini digelar guna menaikan kualitas dan memberdayakan para guru bimbingan konseling (BK) dan kepala sekolah untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar untuk mencetak sisi terbaik dari para siswa.

Tahun ini, ENZ menghadirkan Direktur Taatai Angitu di Institut Pendidikan di Universitas Massey, Maree Braningan dan Peneliti Analisis Data Kuantitatif dan Unit Penelitian di Fakultas Pendidikan dan Pekerjaan Sosial Universitas Auckland, Dr. Mohamed Alansari. Keduanya hadir untuk berbagi mengenai sistem pendidikan Selandia Baru yang berfokus kepada masa depan, yang mungkin dapat diterapkan di sistem pendidikan Indonesia.

“Selama tiga tahun terakhir, ENZ menerima banyak antusiasme dan tanggapan atas pelatihan yang kami lakukan untuk guru BK dan kepala sekolah. Kami senang dapat melanjutkan program serupa dan berharap program ini dapat memberikan perspektif baru, terutama bagi mereka yang memiliki peran penting dalam pendidikan Indonesia,” ujar Manajer Regional Asia Timur ENZ, Ben Burrowes dalam acara diskusi media di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (7/5).

Baca Juga: BPS: Lagi, Angka Pengangguran di Sumbar Didominasi Diploma

Pada tahun ini, lebih dari 200 guru BK dan kepala sekolah dari SMA dan SMK di Jakarta, Bodetabek, Surabaya, Nganjuk, Pasuruan, Malang, dan sekitarnya turut serta dalam kegiatan ini. Selain memastikan bahwa para peserta dapat lebih membantu mempersiapkan jalur karir untuk siswa di era Revolusi Industri 4.0 ini, program dari ENZ juga dirancang untuk menekankan bahwa guru BK dan kepala sekolah tidak hanya berperan untuk membangun karakter dan kepribadian siswa mereka, tetapi juga mendorong siswa mengasah soft skill mereka.

“Lewat workshop ini, saya ingin menegaskan bahwa guru BK dan kepala sekolah yang berperan sebagai pengambil keputusan yang memiliki peran penting. Mereka harus memiliki pengaruh dan dampak para hasil belajar siswa mereka, yang pastinya akan terus berlanjut di luar sekolah dan pada saat mereka mengambil pendidikan yang lebih tinggi untuk meniti jalur karir mereka,” kata Braningan.

Senada dengan Braningan, Dr. Alansari percaya bahwa peran pendidik dan kepala sekolah dalam mempromosikan dan membina pertumbuhan positif dalam diri siswa akan membantu mereka dalam mencapai tujuan di sekolah, serta mempersiapkan jalur masa depan karir mereka. “Selama pelatihan, kami menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru, guru BK dan kepala sekolah agar mempercepat hasil belajar siswa,” imbuh dia.

Baca Juga: Lelang Jabatan, Ganjar Lantik Kepala SMK dan Camat Jadi Pejabat Pratama

Menurut Educating for the Future 2019 Index dari The Economist Intelligence Unit, sistem pendidikan Selandia Baru saat ini menempati peringkat pertama di antara negara-negara berbahasa Inggris lainnya. Selandia Baru menawarkan pendidikan yang berfokus pada masa depan. Mereka meyakini bahwa globalisasi dan tren baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan otomatisasi sedang membentuk kembali dunia kerja. Pendidikan Selandia Baru juga memberi siswa keterampilan soft skill yang dibutuhkan agar dapat unggul dalam karir mereka di masa depan.

Selandia Baru juga dikenal karena pendekatan pengajaran yang inovatif. Selain belajar keterampilan akademik, siswa juga didorong dan didukung untuk berkembang sebagai individu yang mampu berpikir secara mandiri, kreatif, dan analitis.

“Maka dari itu, workshop ini hadir dan menarik banyak guru BK dan kepala sekolah hingga peserta melebihi kuota yang disediakan. Selain Jakarta, Surabaya, dan sekitar dua kota tersebut, kami juga akan menggelar workshop ini di kota-kota lain di Indonesia,” tutup Spesialis Pendidikan dan Karir Fortrust, Gani Djuandi.

 

 

862