Jakarta, Gatra.com - Indonesia sedang ingin berkontribusi besar pada kawasan Asia Pasifik. Melalui sektor investasi dan sosial budaya, Indonesia membuka pasar negeri ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik dengan program Pacific Exposition. Namun motif ini ternyata sempat ada yang mempertanyakan.

"Pada awalnya banyak yang mengkritisi bahkan curiga atas aksi Indonesia yang tiba-tiba ingin hadir di Asia Pasifik. Yang jelas kita tidak ada motif politik," ucap Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya di Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Selasa (7/5).

Tantowi menjelaskan Indonesia tidak menyimpan motif tersembunyi, Indonesia ingin melibatkan diri di Asia Pasifik karena hanya ingin berkontribusi. Karena wilayah Timur Indonesia seperti di Maluku dan Papua memiliki keidentikkan dengan ciri khas kependudukan Asia Pasifik, mulai dari ras (Melanesia, Polinesia) menjadi hal yang alamiah jika Indonesia ingin merasa disamakan.

"Selandia Baru dan Australia sebagai negara besar di kawasan ini sempat ogah-ogahan merespon Indonesia, tapi pada akhirnya mereka juga mendukung Pacific Expo gagasan Indonesia ini," tambah Tantowi.

Menurutnya, Indonesia tidak pernah ada keinginan untuk menyaingi Australia ataupun Selandia Baru sebagai perangkul negara-negara Asia Pasifik. Hal ini menurut Tantowi dibuktikan dengan kontribusi yang diberikan Indonesia, yaitu akses pasar ke lebih dari 200 juta penduduk. "260 juta penduduk Indonesia dan GDP yang besar merupakan potensi pasar empuk bagi Asia Pasifik," tutupnya.