Denpasar, Gatra.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat data yang mengerikan soal sampah di laut Indonesia. Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP, Muhammad Yusuf menyampaikan setiap tahun ada sebanyak 1,29 juta metrik ton disumbangkan Indonesia ke lautan. Sampah ini mencemari perairan Nusantara.

"Lebih dari 250 juta Km2 wilayah lautan terdampak pencemaran. Dan mayoritas sampah yang terdapat di lautan berjenis plastik," jelasnya di Denpasar, Bali, Jumat (10/5).

KKP memperkirakan pada 2050 akan lebih banyak sampah dibandingkan keberadaan ikan di laut. Sebab, sudah banyak kerugian yang ditimbulkan dari banyaknya sampah di laut, terutama untuk biota laut.

"Bisa diperkirakan pada 2050, sampah akan lebih banyak daripada ikan di lautan. Seperti misalnya, paus yang ditemukan mati di Wakatobi, ketika dilakukan nekropsi (pembedahan), ternyata perutnya berisi sampah sebanyak 5,9 kilogram. Sama halnya dengan kematian sejumlah penyu yang disinyalir akibat sampah di lautan,” paparnya.

Yusuf menambahkan, sampah tak hanya akan berdampak pada ekosistem dan kesehatan manusia saja. Pencemaran ini juga berimplikasi pada industri pariwisata Indonesia. Bisa terjadi penurunan industri pariwisata Indonesia.

"Hingga 5% (penurunan) dan pada kondisi terburuk bisa mencapai 8,4-25,8%," pungkasnya.