Home Ekonomi Cara Purbalingga Capai Target Swasembada Jagung

Cara Purbalingga Capai Target Swasembada Jagung

Purbalingga, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terus memperluas tanaman jagung untuk mencapai target swasembada jagung secara nasional. Pemerintah juga meningkatkan produksi dengan penggunaan benih unggul, alat produksi pertanian modern, serta pembaruan sistem tanam.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Lily Purwati, mengatakan, kini luas lahan budidaya jagung baru 48,86 persen total lahan yang ditargetkan. Dari Oktober 2018 hingga Maret 2019, luas lahan baru mencapai  4.725 hektare dari target Kementerian Pertanian seluas 9.671 hektare.

Alokasi anggaran pengembangan luasan jagung pada  2019 berasal dari APBD dan APBN seluas 3.145 hektare. Selain itu, ada pula bantuan benih untuk seluas 1.000 hektare, bantuan benih dari Balai Benih Sukamandi 1.400 hektar, bantuan benih jagung 2.695 hektare, bantuan benih kedelai 2.014 hektare, dan juga kegiatan area padi sehat seluas 950 hektare.

“Untuk tanaman jagung pada umumnya para petani sudah menggunakan benih unggul dan sebagian besar adalah menggunakan BISI baik BISI 18, BISI 16,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Sabtu (11/5).

Meski baru separuh dari target luasan total,  Lily mengaku optimistis target luasan lahan jagung akan terealisasi. Sebab, sejak penggunaan peralatan modern, petani lebih antusias menanam jagung

Saat ini, budi daya jagung di Kabupaten Purbalingga menggunakan alat mesin pertanian (alsintan). Alsintan itu terdiri dari alat tanam dan corn sheller atau alat pemipil jagung.

“Pada 2019 ini Pemkab Purbalingga mengalokasikan bantuan alsintan untuk Kabupaten Purbalingga terdiri dari traktor roda dua sejumlah 38 unit, cultivator 13 unit, pompa air 29 unit, power tracer 15 unit, corn sheller 7 unit, dan UV dryer 1 unit,” katanya.

Untuk mendukung pertanian, ada bantuan rehab jaringan irigasi tersier seluas 500 hektare, irigasi perpompaan dua unit, pembangunan dam parit 8 unit, pembuatan sumur pantek tujuh unit, pembangunan embung dua unit, pembangunan jalan usaha tani dua unit.

Inovasi juga dilakukan dengan metode tumpang sari  dan tumpang gilir yang dinamakan "tugiman jagosuper" (tumpang gilir tanaman jagung padi gogo super), "tugiman jalesuper" (tumpang gilir tanaman jagung kedelai super), "turiman galesuper" (tumpang sari tanaman padi gogo kedelai super). “Itu semua dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Purbalingga,” kata Lily.

718