Home Teknologi Pemprov NTT Gandeng Perusahaan India Hadirkan E-Gov

Pemprov NTT Gandeng Perusahaan India Hadirkan E-Gov

Kupang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjajaki kerja sama dengan Perusahaan India untuk penerapan teknologi informasi kepemerintahan. Penjajakan itu dilaksanaka dalam pertemuan bersama dengan Mr.Amarnath N.G, Perwakilan PT. Maruti Global Infotek bersama penerjemahnya Conny H. Tiluata di ruang rapat Gubernur NTT, Kupang, Rabu (15/5).

Dalam acara yang digagas oleh Dinas Komunikasi dan Informatika NTT ini, dijajaki beberapa upaya tata kelola layanan pemerintah, bersama PT. Maruti Global, salah-satu perusahaan yang menawarkan kerjasama. Pembenahan dimaksud melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi, atau yang lazim dikenal dengan sebutan electronic Governance (e-Gov).

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Gubernur ini, Pemrov NTT diwakili Prof Daniel Kameo, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Ekonomi didampingi para pimpinan organissai perangkat daerah (OPD).

"Buatlah tantangan, keluarkan semua ide dari kepala anda. Keluarkan saja semua mimpi anda, yang tidak mungkin sekalipun. Lalu kita minta Mr. Amarnath dan tim buatkan, desain sebagusnya," kata Prof Daniel Kameo.

Lebih lanjut, disebut Prof Daniel Kameo bahwa efisiensi dan transparansi menjadi alasan keinginan Gubernur menggunakan metode ini. Harapannya, agar dapat diminimalisir berbagai penyimpangan atau kebocoran. Karenanya, beliau meminta untuk bisa dibangun sebuah sistem yang terintegrasi dengan data yang valid.

“Data kita bertumpuk tapi tidak menjadi informasi, apalagi real time. Sistem kita masih manual. Kalaupun sudah computerized tidak terkait, belum terintegrasi sebagai sebuah sistem. Kemungkinan adanya manipulasi, kecurangan masih besar,” sebut Prof Daniel Kameo.

Dia menyebutkan sebuah contoh miris terkait informasi di daerah NTT, dengan karakteristik kepulaunnya. Dimana pernah suatu ketika, ada krisis bawang yang terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Pada saat yang bersamaan, bawang lagi menumpuk di kabupaten Malaka, ada kelebihan panen. "Sayangnya tidak ada informasi tentang itu. Karena itu sistim teknologi sangat kita butuhkan di NTT,” beber Prof Daniel Kameo .

Sementara itu, saat mempresentasikan materinya, Amarnath N.G menyampaikan kesanggupan perusahaan mereka, untuk memenuhi permintaan Pemerintah Provinsi NTT. Perwakilan PT. Maruti Global Infotek itu menyebutkan prospek dan tantangan menerapkan e-Gov.

Dibantu Conny H. Tiluata, interpreternya, dia menyebutkan bagaimana teknologi informasi bisa membantu masyarakat, tidak lagi perlu ke perangkat daerah yang berbeda-beda. Cukup dari tempat duduk saja, sudah bisa mengurus ijin usaha, berbagai akte, bantuan petani dan semua kebutuhan mereka.

“Kita sudah bisa bekerja dengan komputer dan telpon android. Tetapi, bagaimana mereka (komputer dan telpon genggam) bisa menolong kita. Dengan e-Gov dapat dipastikan jika banyak aktivitas publik bisa terlayani dengan simpel, transparan, cepat, akunrabel, efektif, murah dan memangkas birokrasi,” kata Amarnath N.G.

Para pimpinan OPD Pemprov NTT pun serius mengikuti paparan materi ini. Mereka minta petunjuk tentang model integrasi sistem yang sudah dibuat perangkat daerah.

Menutup acara ini, Kepala Dinas Kominfo NTT, Aba Maulaka meminta seluruh perangkat daerah untuk menginventarisir kebutuhan mereka, yang perlu dilaksanakan berbasis aplikasi. Terhadap beberapa aplikasi yang sudah ada dari kementerian pembina, setiap perangkat daerah juga diminta untuk menginformasikannya.

"Kami dari Dinas Kominfo memang sebagai koordinator, tetapi tanggung jawab ada pada masing-masing perangkat daerah. Kami minta agar setiap perangkat daerah menyiapkan data potensi, analisis tim dan peluang-peluang pengembangan, untuk kita laporkan kepada Gubernur," ungkapnya.

945