Home Internasional Serangan Kuil Hindu Di California, India Bereaksi Keras

Serangan Kuil Hindu Di California, India Bereaksi Keras

California, Gatra.com - Pemerintah India bereaksi keras terhadap perusakan sebuah kuil Hindu di California. Aksi vandalisme dengan coretan-coretan provokatif seperti 'anti-India' dan 'pro-Khalistan', di dinding kuil. Pemerintah India menegaskan "elemen-elemen separatis" seharusnya tidak memiliki ruang untuk beroperasi di negara-negara asing.

Serangan terhadap kuil ini terjadi di tengah-tengah perselisihan yang sedang berlangsung antara India dan mitra-mitra Barat terdekatnya, Amerika Serikat dan Kanada, atas dugaan aksi New Delhi terhadap para aktivis Sikh yang berbasis di Amerika Utara. Aktivis Sikh mendorong lahirknya negara terpisah - Khalistan - di India.

"Mereka tidak boleh beroperasi di tanah asing dan mereka tidak boleh mendapatkan tempat di sana," kata Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar kepada media di Gujarat pada hari Sabtu (23/12) seperti dilaporkan laman RT. Ia menambahkan bahwa konsulat India telah mengajukan keluhan kepada pemerintah AS dan polisi, dan sebuah investigasi sedang dilakukan.

Pihak berwenang di kuil Hindu Shri Swaminarayan Mandir di Newark, California mengatakan bahwa mereka "terkejut" ketika menemukan grafiti "anti-India" di dinding-dindingnya pada hari Jumat. Foto-foto yang diposting secara online oleh Hindu American Foundation (HAF) menunjukkan slogan-slogan yang memuji pemimpin separatis Jarnail Singh Bhindranwale dan menghina Perdana Menteri India Narendra Modi.

Bhindranwale, seorang pemimpin militan yang mendirikan 'pemerintahan paralel' di negara bagian Punjab, India, pada tahun 1980-an, terbunuh pada tahun 1984 selama 'Operasi Blue Star', yang diluncurkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Indira Gandhi.

India telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya kepada negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Kanada, atas kurangnya tindakan terhadap para pendukung pro-Khalistan, meskipun terdapat ancaman yang berulang kali terjadi terhadap misi-misi diplomatik India di negara-negara ini, serta kepemimpinan India, termasuk perdana menteri.

Serangan berulang

Konsulat India di San Francisco, California diserang dua kali tahun ini, yang diduga dilakukan oleh para aktivis pro-Khalistan. Direktur FBI Christopher Wray, dalam kunjungannya ke India baru-baru ini, mengatakan bahwa AS sedang menyelidiki serangan-serangan terhadap konsulat ini "secara agresif" dan akan segera membagikan petunjuk-petunjuk yang kredibel.

Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah Departemen Luar Negeri AS menggunakan media sosial X (sebelumnya Twitter) pada hari Sabtu untuk mengutuk aksi perusakan tersebut, sementara menyambut baik upaya polisi Newark untuk "memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban." Kapten polisi mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa vandalisme tersebut akan diselidiki dengan "sangat teliti."

Insiden ini terjadi ketika AS dan Kanada sedang menyelidiki dugaan penargetan India terhadap aktivis pro-Khalistan di wilayah mereka yang ditetapkan oleh New Delhi sebagai teroris. Sementara Kanada telah mengaitkan "agen-agen pemerintah India" dengan pembunuhan aktivis Sikh Hardeep Singh Nijjar pada bulan Juni, sebuah dakwaan pengadilan AS mengatakan bahwa seorang pejabat pemerintah India mendalangi sebuah upaya pembunuhan terhadap Gurpatwant Singh Pannun, pendiri organisasi separatis Sikh untuk Keadilan. New Delhi telah menolak tuduhan Kanada, tetapi membentuk sebuah komite tingkat tinggi untuk menyelidiki "aspek-aspek yang relevan" dari kasus AS.

66