Home Ekonomi Xdana Luncurkan Aplikasi Online Reksadana Syariah

Xdana Luncurkan Aplikasi Online Reksadana Syariah

Jakarta, Gatra.com - PT Xdana Investa Indonesia mengadakan soft launching peluncuran aplikasi Xdana Syariah di Bursa Efek Indonesia pada hari ini (17/5) . Aplikasi ini khusus untuk produk-produk reksadana syariah yang dikelola Xdana.

Direktur PT Xdana Investa Indonesia, Imas Suryati Sihombing mengatakan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, menjadikan produk investasi berbasis syariah sebagai produk yang potensial.

“Produk-produk syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam 5 tahun terakhir, khususnya produk reksadana syariah, saat ini user kami sudah diatas 1000 akun dengan estimasi dana Rp4,5 Milliar” ungkap Imas, di Main Hall Bursa Efek .

Walaupun kondisi pasar sedang terpuruk akibat ketidakpastian global, Xdana yakin akan pertumbuhan reksadana syariah masih potensial di Indonesia.

Di tahun 2014 produk reksadana syariah terdaftar sebanyak 74 produk dan di tahun 2019 bertambah menjadi sebanyak 242 produk. Demikian total asset atau dana kelolaan produk reksadana syariah per-22 Maret 2019 telah mencapai 34,62 Trilyun atau bertumbuh sekitar 24,7% dari tahun 2017.

Menurut Imas, pertumbuhan ini menjadi salah satu indikator bahwa makin maraknya produk reksadana syariah dan makin bertambahnya minat masyarakat terhadap produk reksa dana syariah sebagai alternatif investasi.

Xdana juga melihat bahwa masyarakat mengharapkan bisa berinvestasi pada platform khusus reksadana berbasis syariah dengan cara mudah dan terjangkau. Hal-hal diatas inilah yang mendasari dibentuknya Xdana Syariah, aplikasi khusus reksadana syariah bagi masyarakat.

“Aplikasi Xdana Syariah diharapkan dapat menjadi solusi untuk kebutuhan para investor pasar modal yang ingin berinvestasi pada produk-produk reksadana syariah,” ujarnya.

Sebelumnya, pertumbuhan dana reksadana syariah pada 2017, pertumbuhan reksadana syariah berada di 89,87% atau senilai Rp28,31 triliun. Namun di 2018 sebesar 21,83% atau Rp34,49 triliun.

 

 

 

 

 

 

 

305