Beijing, Gatra.com - Cina telah mengembangkan sebuah aplikasi yang memungkinkan konservasi panda untuk mengidentifikasi masing-masing panda menggunakan teknologi pengenal wajah.

Seperti dilansir Channel News Asia, Aplikasi ini dikembangkan oleh China Conservation and Research Center for Giant Pandas, bersama dengan para peneliti dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura dan Sichuan Normal University.

Para peneliti juga telah membangun database dengan lebih dari 120.000 gambar dan 10.000 klip video panda raksasa yang memungkinkan mereka mengidentifikasi hewan secara benar.

"Aplikasi dan basis data akan membantu kami mengumpulkan data yang lebih tepat dan menyeluruh tentang populasi, distribusi, usia, rasio gender, kelahiran dan kematian panda liar, yang tinggal di pegunungan yang dalam dan sulit dilacak," kata peneliti China Conservation and Research Center for Giant Pandas, Chen Peng dikutip dari CNA, Sabtu (18/5).

Cina tahun lalu juga mengumumkan rencana untuk membuat tempat konservasi khusus bagi panda raksasa. Taman Nasional itu dikabarkan tiga kali ukuran Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat. Setidaknya 10 miliar yuan telah dianggarkan untuk Taman Nasional Panda Raksasa di pegunungan barat daya Cina.

Hal ini dibuat untuk mendorong pengembangbiakan di antara populasi liar karena melihat lambatnya hewan ini bereproduksi. Panda raksasa memiliki tingkat reproduksi yang sangat rendah, faktor utamanya karena bersamaan dengan hilangnya habitat dalam statusnya sebagai hewan yang "rentan" pada Daftar Merah spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).