Home Milenial Dongkrak Karir Otomotif dengan Program Uji Kompetensi Astra Meister

Dongkrak Karir Otomotif dengan Program Uji Kompetensi Astra Meister

Cikarang, Gatra.com - Selain meluncurkan kampus baru di Kawasan Industri Delta Silicon II Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu, Politeknik Manufaktur Astra atau Polman Astra juga meluncurkan program uji kompetensi, ‘Astra Automotive Meister Preparation and Certification Program’. Angkatan pertama program Astra Meister ini sedang diikuti oleh 10 orang dari Sales Operations PT Astra International Tbk, BMW, Daihatsu, Isuzu, Toyota, dan UD Trucks, serta seorang lulusan Polman Astra.

Peluncuran program ini sebagai bagian dari pengembangan portfolio program sertifikasi kompetensi yang dikembangankan dan difasilitasi oleh Perkumpulan Ekonomi Indonesia Jerman (EKONID), dilaksanakan oleh German Federation for Motor Trades and Repairs (ZDK) dan German Chamber of Craft-Industries (HWK) di Kota Koblenz, sebelah utara Rheinland-Pfalz, Jerman.

Setiap angkatan akan menempuh program pembelajaran di kampus Polman Astra Delta Silicon selama 10 bulan. Merka akan memperlajari kurikulum teori dan praktek Teknologi Otomotif sebanyak 40% dan 30%, Administrasi Bisnis 20%, dan Pedagogik 10%. Pada kuartal pertama 2020, diharapkan mereka menempuh ujian sertifikasi Meister berstandar Jerman yang difasilitasi EKONID.

Baca Juga: Gati Wibawaningsih: IKM Komponen Otomotif Berperan Besar dalam Industri Otomotif Nasional

Satu-satunya peserta perempuan dari 10 peserta angkatan pertama ini adalah Renita Dewi (22). Menurut lulusan jurusan otomotif yang baru lulus Oktober 2018 lalu, yang kini mengajar di kampus Polman Asrta, awalnya Renita direkomendasikan untuk ikut program uji kompetensi Astra Meister ini.

“Saya akhirnya ikut program ini memang karena keinginan sendiri, bukan semata-mata direkomendasikan. Ini program yang cukup prestisius, baru ada di Indonesia dan Asia Pasifik. Ini satu-satunya, jadi kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi batch 1 ini baru ada 10 orang. Semoga dilancarkan sampai nanti kita mendapatkan sertifikatnya,” ujar Renita.

Sejauh ini, angkatan pertama baru berjalan hampir dua bulan. “Kita masih belajar soal teori, khususnya soal otomotif. Sepuluh bulan belajar, nanti Februari 2020 baru kita mengikuti tes dari Meisternya sendiri untuk mendapatkan sertifikasi. Sekarang kita masih preparation dulu,” imbuhnya.

Baca Juga: Ngabuburit Ala Komunitas Trail Adventure dan Taruna SMK Wira Samudera

Walaupun menjadi perempuan satu-satunya, tak membuat ia gentar. “Kebetulan saat SMK, dari 27 orang, saya satu-satunya siswa perempuan. Saya dapat beasiswa untuk masuk Polman. Kuliah saya gratis 100%, bahkan setiap bulan dapat fasilitas uang dari kampus. Lulus kuliah dapat sertifikasi dari 16 orang mahasiswa, dan sekarang ikut program Meister ini,” bebernya.

Dara kelahiran 1996 ini awalnya tidak tertarik dengan dunia otomotif. Ia mulai menyukai dunia otomotif saat masuk SMK. Niat utama Renita saat masuk SMK adalah agar dapat lanjut bekerja, sebab ia tidak memiliki biaya untuk kuliah. Namun nasib baik berpihak padanya sebab ia menekuni sesuatu yang masih jarang orang lirik. “Motivasi utama ke otomotif karena lapangan pekerjaanya yang masih terbuka lebar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Renita mengatakan program ini sangat membantu dirinya dalam menaikan nilai value dalam karirnya. “Guna sertifikasi, karena saya mengajar jadi perlu ilmu yang benar-benar bagus, selain itu untuk perkembangan dari kompetensi saya sendiri sih,” tutupnya.

Sertifikat Meister sendiri merupakan kualifikasi kompetisi lanjut untuk berbagai bidang profesi yang diakui oleh pemerintah dan industri yang telah menjadi salah satu resep keberhasilan industri Jerman untuk tetap unggul dalam menghasilkan produk layanan terbaik.

 

1206