Home Ekonomi Dukung Industri Pertanian, Kredit Pintar Luncurkan Produk Kredit Ramah Bunga

Dukung Industri Pertanian, Kredit Pintar Luncurkan Produk Kredit Ramah Bunga

Jakarta, Gatra.com – Salah satu platform Peer-to-Peer/P2P lending Indonesia, Kredit Pintar telah resmi meluncurkan produk mereka untuk para petani Indonesia, Petani Pintar, Rabu (22/5). Petani Pintar adalah satu-satunya produk Kredit Pintar yang ramah bunga, yaitu 6,6% p.a (per anmum atau per tahun), yang mana nilai bunga itu lebih rendah dari bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat), yaitu 7% p.a.

“Sistem kami dalam produk ini adalah saling membantu. Rendahnya bunga kami ini agar dapat membantu para petani agar mereka dapat melakukan produksi pertanian dengan lebih maju,” kata CEO Kredit Pintar, Wisely Reinharda Wijaya.

Lebih lanjut, Wisely menambahkan bahwa produk ini mempunyai sistem subsidi silang. Artinya, dana yang didapatkan untuk membiayai pinjaman para petani, diambil dari kredit multiguna dari para nasabah Kredit Pintar.

Produk Pintar sendiri dibagi menjadi dua sistem pinjaman, yaitu sistem pinjaman 1 juta dan 2 juta. Baik untuk sistem pinjaman 1 juta ataupun 2 juta, jangka waktu angsuran kredit adalah delapan bulan, dengan bunga 6,6% per tahunnya. Bedanya, total pembayaran untuk pinjaman 1 juta sebesar Rp 1.005.663, sementara untuk pinjaman 2 juta total pembayarannya adalah Rp 2.011.266.

Untuk sasaran, Kredit Pintar menargetkan ibu-ibu yang mempunyai suami petani, atau bahkan dia sendiri yang berprofesi sebagai petani. Hal itu dikarenakan, untuk para petani, khususnya petani di Jawa masih menerapkan tradisi lama, yaitu para wanita lah yang mengatur sistem keuangan rumah tangga.

Saat ini, Petani Pintar hanya tersedia untuk para petani di daerah Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur saja. Namun kedepannya, sistem kredit yang hanya mensyaratkan KTP dan KK ini, akan diperluas hingga kabupaten-kabupaten di sekitarnya, bahkan untuk para petani di seluruh Jawa Timur.

“Ke depannya, Kredit Pintar akan mengkaji produk pembiayaan petani dengan skala yang lebih luas dan nilai yang lebih besar dalam memberikan solusi terpadu terhadap masa depan pertanian Indonesia,” ujar Wisely.

375