Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan, menyayangkan elit pokitik yang tidak bertanggung jawab akibat kerusuhan aksi demonstrasi 21-22 Mei yang merenggut jiwa dan sejumlah orang mengalami luka ringan dan berat.

Bara dalam diskusi publik Lingkar Studi Politik Indonesia di D Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (24/5), menyampaikan karena aksi unjuk rasa yang berbuntut ricuh itu merupakan buah dari narasi orang-orang yang memunculkan ide people power.

Menurutnya, konsep atau narasi people power yang diserukan itu justru menunjukkan ketidakpercayaan kepada pemerintah.

“Saya menyayangkan kalau ada elit politik yang tidak bertanggung jawab menyerukan narasi people power dan akhirnya aksi 22 Mei jadi salah persepsi,” kata Bara.

Ia  mengungkapkan, people power hanya relevan untuk menggulingkan pemerintahan yang otoriter, bukan demokrasi. Apalagi, cara-cara di dalam pemerintahan yang otoriter biasanya memang tidak adil, transparan, dan independen.

“Sebelum berlangsung aksi 22 Mei, saya sudah imbau para kader DPP PAN untuk tidak ikut-ikutan turun ke jalan yang destruktif demokrasi itu," ujarnya.

Bara juga mengimbau kader PAN jangan membakar emosi soal sesuatu yang tidak ada dasar atau datanya. "Kalau ingin komplain soal kecurangan pada hasil kemarin kan bisa menggunakan jalur legal di konstitusional yang demokratis,” ujarnya.