Home Milenial Miris! Jelang Arus Mudik, Banyak Sarana Prasarana Jalur Darat Belum Laik Jalan

Miris! Jelang Arus Mudik, Banyak Sarana Prasarana Jalur Darat Belum Laik Jalan

Jakarta, Gatra.com - Tahun ini, perkiraan jumlah pemudik yang menggunakan jalur darat akan meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Ombudsman meminta agar pemerintah secara serius memperhatikan kelaikan bus serta prasarana lainnya yang digunakan untuk mudik di jalur darat.

“Pemerikasaan bus masih belum intensif, rest area yang ada di Tol Trans Jawa juga masih sangat kurang. Seharusnya pemerintah dan Jasa Marga lebih memperhatikan itu,” kata anggota Ombudsman, Alvin Lie, saat acara buka bersama media, di Kantor Ombudsman, Jakarta, Kamis (23/5).

Dalam kunjungannya di beberapa terminal di Jakarta dan Jawa Barat, Ombudsman menemukan sangat banyak bus yang tidak dilengkapi dengan sabuk pengaman. Selain bus antarkota, tapi juga pada bus antarprovinsi, bahkan pada bus terbaru sekali pun.

Selain sabuk pengaman, keberadaan pintu darurat yang tertutup oleh kursi penumpang, ketiadaan martil pemecah kaca dan alat pemadam kebakaran pun menjadi perhatian Ombudsman. Benda-benda darurat itu seharusnya ada dan diletakkan di tempat yang terjangkau oleh penumpang. Jika saja suatu saat terjadi keadaan darurat, maka penumpang dapat dengan mudah meloloskan diri.

“Padahal, peraturannya wajib, setiap kursi harus ada sabuk pengamannya. Martil pemecah kaca, alat pemadam kebakaran, dan pintu darurat, hal-hal seperti itu masih lolos dari uji kelayakan bus,” tambah Alvin.

Sementara itu, prasarana jalan tol juga masih sangat minim. Rest area yang seharusnya ada setiap jarak 50 km, tidak nampak di Tol Trans Jawa, yang menurut prediksi, akan ramai saat arus mudik nanti.

Sebagai contoh, Alvin menggunakan Tol Semarang-Solo. Pada jalur tol Semarang ke Solo, sebelumnya hanya ada satu rest area saja, yang terdapat di Ungaran, sementara pada jalus sebaliknya, yaitu Solo ke Semarang sama sekali tidak dijumpai rest area.

“Seharusnya, rest area itu ada dalam jarak 50 km sekali. Coba bayangkan kalau seperti di Tol Solo-Semarang itu. Cuma ada satu rest area saja di Ungaran. Bagaimana kalau nanti pengemudi lelah, ngantuk, butuh istirahat, butuh bensin juga. Jadi, rest area sama SPBU itu harus ada,” pungkas Alvin. 

291