Home Ekonomi Tahun Haji 2019, Bagasi Jemaah Diangkut Hingga Hotel

Tahun Haji 2019, Bagasi Jemaah Diangkut Hingga Hotel

Jeddah, Gatra.com - Tahun ini, jemaah haji Indonesia dari seluruh embarkasi sudah tidak perlu mengurus bagasinya saat tiba di Bandara Arab Saudi, baik Madinah maupun Jeddah. Sebab, sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jemaah akan diurus oleh pihak Maktab Wukala Almuwahhad dan diantar sampai hotel masing-masing.

"Ahamdulillah hari ini 25 Mei 2019 telah ditandatangani kontrak angkut bagasi jemaah haji dari Bandara Arab Saudi langsung ke hotel jemaah. Kontrak ditandatangani pihak Kantor Urusan Haji (KUH) dengan Maktab Wukala Almuwahhad," terang Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis dalam keterangan resmi dari Jeddah, Minggu (26/5).

Sebagai tindaklanjut, pihak Maktab Wukala dan Kemenag akan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) bersama untuk penanganan bagasi jemaah di bandara.

"Kita akan menempatkan petugas khusus di dalam gate (pintu) bandara untuk memastikan bagasi terangkut semua ke hotel jemaah," ujar Sri Ilham.

Ia memaparkan, bagasi jemaah akan diangkut dengan kendaraan boks khusus. Pada mobil tersebut akan dipasang alat pelacak atau tracking untuk memudahkan penelusuran.

"Apabila ada koper jemaah yang hilang di bandara dan dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi US$100," tuturnya.

Tanda Koper

Seperti tahun lalu, pada musim haji tahun ini pun semua koper jemaah harus diberi tanda yang jelas, termasuk mencantumkan nama hotel. Kata Sri Ilham, ini untuk memudahkan pihak Maktab Wukala dalam mengelompokkan dan mengirimkannya ke hotel jemaah.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag telah mengeluarkan edaran ke Kakanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia terkait hal itu. Ada sejumlah ketentuan dalam edaran tersebut.

Pertama, sesuai dengan aturan penerbangan, koper tidak diikat dengan tali atau jaring, tapi diberi penanda berupa sabuk dengan warna yang berbeda sesuai rombongan dalam kloternya.

"Setiap kloter akan dibagi dalam 10 rombongan dengan penanda warna berurutan dari rombongan 1-10 dari merah, kuning, biru, coklat, hijau, putih, oranye, ungu, hitam dan merah muda," papar Sri Ilham.

Kedua, koper jemaah yang akan berangkat pada gelombang pertama diberi identitas warna putih yang memuat nama, nama dan nomor hotel serta nomor rombongan.

"Informasi terkait nama dan nomor hotel, serta nomor rombongan bisa diperoleh di KUA," ujarnya.

Ketiga, koper jemaah yang berangkat gelombang kedua diberi identitas warna sesuai warna sektor, yang memuat nama, nama dan nomor hotel dan nomor rombongan. Jemaah haji Indonesia terbagi dalam 11 sektor di Makkah dengan urutan warna dari 1-11 yaitu hijau, abu-abu, ungu, merah muda, putih, kuning, merah, biru muda, biru tua, coklat dan hitam.

Keempat, jemaah haji hanya diperkenankan membawa koper, tas kabin dan tas paspor yang diberikan pihak penerbangan dengan berat maksimal 32 kg untuk koper dan 7 kg untuk tas kabin.

Kelima, jemaah tidak diperbolehkan menambah atau mengubah bentuk barang bawaan (koper, tas kabin, dan tas paspor) yang di berikan pihak penerbangan.

Keenam, jemaah tidak diperkenankan memasukkan air zamzam ke dalam koper. "Jika masih ditemukan, koper akan dibongkar pihak penerbangan," jelas Sri Ilham.

Ketujuh, barang yang dilarang dibawa selama penerbangan yaitu bahan yang mengandung radioaktif, magnit, penyebab karat, mengandung racun, campuran oksid, cairan aerosol, gel, bahan kimia, dan bahan yang mengandung peledak.

"Diimbau jemaah untuk menaruh barang berharga dan obat-obatan di tas tentengan atau kabin, bukan dibagasi," tandasnya.

707