Home Internasional Pemerintah Nepal Bantah Kematian Para Pendaki Everest karena Antrean

Pemerintah Nepal Bantah Kematian Para Pendaki Everest karena Antrean

Kathmandu, Gatra.com - Pemerintah Nepal membantah tuduhan kenaikan angka kematian Gunung Everest disebabkan membludaknya pendaki sehingga membuat lalu lintas ke puncak Everest semakin padat. Foto-foto antrean panjang di dekat puncak pada bulan Mei memang telah banyak dibagikan.

Penyelenggara tur lokal, Nihal Ashpak Bhagwan menyebut salah satu pendaki India meninggal karena kelelahan setelah terjebak kemacetan selama lebih dari 12 jam.

Pejabat Kementerian Pariwisata Nepal, Dandu Raj Ghimire mengatakan 381 orang telah naik ke Everest musim semi ini, tetapi karena periode cuaca baik yang cukup singkat, maka jumlah pendaki yang datang melebihi prediksi. Ghimire menyebut ada faktor lain seperti kondisi cuaca, juga berkontribusi atas kematian para pendaki.

"Pendakian gunung di Himalaya itu sendiri merupakan petualangan yang kompleks dan sensitif membutuhkan kesadaran penuh, namun kecelakaan tragis tidak dapat dihindari," ucap Ghimire seperti dilaporkan BBC, Minggu (26/5).

Data Kementerian Pariwisata Nepal menunjukkan jumlah korban tewas saat ini sebanyak 8 orang, meskipun 10 orang telah dilaporkan tewas atau hilang sejauh ini. Pembalap Inggris, Robin Haynes Fisher (44) meninggal tak lama setelah mencapai puncak Everest, Sabtu lalu (25/5).

Kevin Hynes (56) pendaki asal Irlandia meninggal di tendanya pada Jumat, lalu Séamus Lawless yang juga warga Irlandia diperkirakan tewas setelah jatuh di dekat puncak. Korban lainnya adalah seorang warga negara (WN) Nepal, 1 WN India, 1 Wn Austria serta 1 WN Amerika Serikat.
 


 

791