Padang, Gatra.com – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar mengungkap, patung yang ditemukan warga di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat saat menjaring ikan bukanlah benda cagar budaya.
Nurmatias, Kepala BPCB Batusangkar mengatakan, berdasarkan kajian dari Ikonografi (ilmu tentang arca-arca atau patung-patung kuno dari zaman prasejarah dan sejarah), tidak ditemukan adanya pakem pada patung tersebut.
“Tidak ditemukan pakem-pakem (ejaan/pelafalan) pada arca yang ditemukan pak Marzuki. Selain itu penemuan tersebut agak spektakuler dan unik. Dimana ditemukan terjaring saat mencari ikan di sungai, tetapi tidak ada kerusakan dan bersih, begitu juga dengan jaring milik nelayan tersebut,” kata Nurmatias kepada GATRA, Rabu (29/05).
Dikatakan Nurmatis, BPCB juga menelusuri benda-benda benbentuk arca yang dijual di salah satu toko daring (olshop). Ternyata ada yang menjual dengan bentuk yang persis sama dengan patung yang ditemukan Marzuki.
“Jadi dari sisi temuan dan kajian ikonografi dibandingkan di toko online, kami dari BPCB menyatakan itu bukan cagar budaya, melain buatan manusia yang baru berkisar antara 10 hingga 20 tahun,” jelas Nurmatias.
Selain itu, dari hasil pengamatan BPCB terhadap arca yang ditemukan di Dharmasraya, adanya tinggalan-tinggalan baru berupa abjad ABCD di bawah kaki naga tersebut.
“Kalau untuk ukuran temuan klasik Hindu Budha pada abad ke-6 sampai 14 Masehi belum ada abjad latin yang ditemukan di prasasti-prasasti Indonesia, pasti prasasti-prasasti yang berhubungan dengan Sanskerta atau Palawa,” terangnya.
Berdasarkan penelusuran GATRA di Jual-Beli Arca Nyi Blorong yang ada di platform Bukalapak, benda serupa dijual seharga Rp550.000.
Seorang nelayan di Jorong Pulai Nagari Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menemukan patuh berbadan naga saat menangkap ikan di Sungai Batang Hari, Senin (28/05) siang.
Penemuan itu membuat warga setempat heboh karena mereka menduga patung berbadan naga tersebut merupakan peninggalan kerajaan Adityawarman.
Penemuan tersebut juga diungkap Bupati Dharmasraya, Sutan Riska dalam akun twitternya @SutanRiska, Selasa (28/05). Dia menuliskan patung tersebut ditemukan di pinggiran sungai Batang Hari sekitar kerajaan Dharmasraya.
