Home Teknologi Kandungan Sawit di Green Diesel Digenjot Hingga 20 Persen

Kandungan Sawit di Green Diesel Digenjot Hingga 20 Persen

Solo, Gatra.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan Indonesia tengah mengembangkan produksi green diesel atau solar hijau. Kualitasnya mirip bahan bakar minyak, tapi solar hijau lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan nabati dan kini terus ditambah. 

”Kami sudah melakukan pengecekan ke pabriknya, milik PT Pertamina Refinery Unit (RU) II di Dumai. Ini merupakan salah satu dari beberapa refinery yang digunakan untuk produksi,” ucap Nasir saat mengunjungi Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jumat (31/5).

Menurut dia, Pertamina terus menambah kandungan minyak nabati dalam produksi green diesel ini. Saat ini komposisi minyak nabati dalam solar hijau baru12,5 persen. ”Minyak nabati ini berasal dari tanaman kelapa sawit,” ujarnya.

Baca Juga: UNS Siapkan Produksi Baterai Lithium Tanpa Bahan Impor

Pemerintah terus mengupayakan pengembangan produksi green diesel ini. Komposisi minyak nabati akan terus ditingkatkan dengan target hingga 20 persen pada 2024.

”Harapannya nanti bisa dibuat target baru dengan menghasilkan green diesel dengan komposisi minyak nabati 50 persen atau bahkan 100 persen,” ucapnya.

Bahan bakar ini diklaim lebih ramah lingkungan karena memiliki kadar cetane number tinggi. Dengan begitu, kualitas pembakaran lebih baik dan lebih bersih.

Rencananya, solar hijau ini akan diproduksi untuk semua jenis bahan bakar. ”Sehingga nantinya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gasoline, diesel, hingga avtur,” ucapnya.

 

666