Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Indonesia mengaku presidensi Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) selama Mei 2019 dijalankan dengan sukses. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebutkan kesuksesan tersebut karena Indonesia pernah melakukan konsultasi bilateral dengan negara-negara lain jauh sebelum masa presidensi.
"Kita sudah lakukan konsultasi bilateral dengan seluruh 14 negara anggota DK PBB sejak 6 bulan yang lalu," ucap Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu, Febrian Ruddyard ketika dihubungi Gatra.com, Senin (10/6).
Dia menyebutkan persiapan yang dimulai oleh Indonesia sudah sangat matang. Segala langkah-langkah strategisnya sudah dibentuk bahkan sebelum Indonesia berada di DK PBB pada Januari 2019.
Baca Juga: Kemenlu: Indonesia Sukses Pimpin DK PBB
Selain persiapan yang memang sudah matang, Indonesia selama presidensi juga tetap melakukan pendekatan yang intim dan konstruktif di antara negara anggota tetap. Terutama terkait berbagai isu sensitif yang menjadi perhatian mereka.
"Indonesia berhasil mengedepankan pendekatan konstruktif dan menjadi penghubung di antara negara anggota. Misalnya mengenai perkembangan konflik yang terjadi di Venezuela, Ukraina, dan Libya," tambahnya.
