Jakarta, Gatra.com - Presidensi Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) selesai pada tanggal 31 Mei 2019. Salah satu pencapaian yang dibanggakan Indonesia dalam presidensinya adalah berhasilnya Indonesia membawa nilai budaya ke forum internasional.

"Sebagai Presiden, Indonesia telah berhasil membawakan warna seni budaya Indonesia dalam DK PBB," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Febrian Ruddyard ketika dihubungi Gatra.com pada Senin (10/6).

Baca juga: Kemenlu: Indonesia Sukses Pimpin DK PBB

Febrian menyebutkan pengaruh seni budaya ini bisa dilihat mulai dari banyaknya diplomat negara lain yang mengenakan baju batik di ruang sidang PBB, serta juga dengan lancar membawakan nilai seni budaya dan kuliner Indonesia dalam resepsi tanggal 30 Mei 2019 yang diwarnai dengan kombinasi pagelaran budaya tradisional dan modern dengan penampilan tari Saman dari Sanggar Saman Kecapi Leuser Gayo dan band mahasiswa Indonesia dari Berklee School of Music di Boston.

Baca juga: Misi Indonesia Menyongsong Presidensi DK PBB

Febrian juga menyebutkan, selain dari pengaruh budaya yang dibawakan, Indonesia juga telah berhasil memperkenalkan sebuah metode kerja baru yang didasarkan pada konsep musyarawah Indonesia yaitu “Sofa Talk” di antara para wakil anggota tetap (watap) dan dewan anggota tetap (dewatap) DK PBB.

"Semua hal ini berhasil dicapai karena Indonesia mengedepankan pendekatan konstruktif dan menjadi penghubung di antara negara anggota tetap dalam isu-isu yang sensitif bagi mereka," ucap Febrian.