Home Ekonomi Lima Misi Mulia Penggunaan Bahan Bakar B30

Lima Misi Mulia Penggunaan Bahan Bakar B30

Jakarta, Gatra.com - Peluncuran bahan bakar biodiesel 30% (B30) resmi diujicobakan pada Kamis (13/6) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan. Uji coba itu ditandai dengan pelepasan 11 kendaraan berbahan bakar B30 yang siap menempuh jarak 40 ribu-50 ribu kilometer.

Kementerian ESDM dan beberapa pihak yang bekerja sama seperti Pertamina, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), dan lainnya, 'meracik' B30 setelah sebelumnya menguji B20 yang dinilai kurang konsisten.

Ketua APROBI, M.P. Tumanggor mengatakan, sedikitnya ada lima alasan sekaligus 'misi mulia' penggunaan bahan bakar B30 tersebut.

Baca Juga: Biodisel Diolah Lokal, ESDM Uji Coba Kendaraan Bahan Bakar B30

Pertama, penggunaan bahan biodiesel sebagai wujud komitmen pemerintah  menurunkan emisi karbon. Kedua, pemerintah ingin menjaga defisit perdagangan. Ketiga, agar lebih ekonomis dan efisien, karena harga sawit diperkirakan tidak turun.

Sementara itu, alasan keempat menurut Tumanggor adalah suplai sawit ini bisa ditampung oleh produsen biofuel. Terakhir, misi kelima adalah untuk kebaikan lingkungan. "Kita menggunakan green energy," ujar Tumanggor di Gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6).

Sebagai informasi, bahan bakar B30 sendiri terbuat dari 70% solar dan 30% biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit dan diolah secara lokal. Bahan bakar ini sebagai alternatif untuk menekan laju impor BBM. 

 

408