Home Teknologi Kompor Listrik Pintar Berjaringan Wifi

Kompor Listrik Pintar Berjaringan Wifi

Magelang, Gatra.com – Warga Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah menciptakan kompor listrik pintar (smart stove). Kompor listrik ini dapat dioperasikan dari jarak jauh menggunakan telepon pintar berjaringan internet.

Patra Agung Wirayuda, satu dari 6 finalis lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) Kota Magelang, menciptakan model kompor listrik pintar dari bahan-bahan bekas. Tungku kompor hasil “kanibal” dari elemen pemanas penanak nasi elektronik. Adapun kerangka bodi kompor dibangun dari besi dan seng bekas.

Satu-satunya komponen yang dirakit dari bahan baru adalah perangkat elektronik internet of things (IoT) yang memungkinkan pengoperasian lewat jaringan internet nir-kabel (wifi).

“Saya ingin mendorong masyarakat berinovasi, menciptakan alat kebutuhan hidup dari barang-barang yang ada di sekitar. Hampir semua orang di perkotaan memiliki magic jar bekas yang elemen pemanasnya masih bisa digunakan,” kata Patra. 

Patra membangun aplikasi online sendiri bernama "Lintang" untuk mengatur operasional kompor listrik pintar. “Meskipun sedang di luar selama smartphone masih terhubung dengan jaringan wifi di rumah, kita bisa operasikan kompor listrik ini.”

Aplikasi Lintang memberikan perintah melalui IoT yang ditanam dalam perangkat elektronik kompor. Selain memberi perintah on-off, aplikasi Lintang juga menampilkan data konsumsi listrik saat digunakan dan menyimpannya sebagai laporan selama periode tertentu.

Data konsumsi listrik memungkinkan pengguna memantau dan mengontrol penggunaan kompor listrik pintar. “Jadi kita tahu untuk masak air misalnya, butuh listrik berapa watt. Kita juga bisa mengatur jadwal tetap kompor menyala secara otomatis,” ujar Patra.

Tahun ini adalah kali ketiga inovasi Patra lolos seleksi Krenova. Tahun lalu ia menciptaka instalasi listrik tenaga surya yang kini diaplikasikan untuk jaringan penerangan kantor Badan Penelitian dan Pengambangan (Balitbang) Kota Magelang.

Jebolan Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu menyimpan mimpi besar. Mengintegrasikan daya pasokan PLN dengan perangkat mandiri pengolah listrik tenaga matahari.

Menurut Patra, proyek percontohan program ini mungkin dilakukan di kota kecil seperti  Magelang yang memiliki wilayah sempit dengan jumlah penduduk yang padat. “Potensi listrik tenaga surya kita berlimpah. Kalau bisa diintegrasikan dengan pasokan PLN dapat meringankan beban biaya listrik masyarakat. Harus ada dukungan politik agar kita bisa beralih ke sumber tenaga listrik terbarukan.”

 

1794