Home Ekonomi Gunungkidul Gagal Panen Padi 400 Hektar karena Kekeringan

Gunungkidul Gagal Panen Padi 400 Hektar karena Kekeringan

Gunungkidul, Gatra.com - Sekitar 400 hektar tanaman padi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal panen. Hal ini lantaran musim kemarau yang datang lebih awal daripada hasil prediksi. 
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, total lahan pertanian gagal panen seluas 400 hektar dan tersebar di 10 kecamatan. Rinciannya, gagal panen di Kecamatan Semin mencapai 75 hektar dan di Patuk 194 hektar. 
 
Selain itu, Karangmojo 10 hektar, Ngawen 35 hektar, dan Girisubo 6 hektar. Ada pula di Wonosari 2 hektar, Playen 13 hektar, Ponjong 32 hektar, Nglipar 8 hektar, dan Gedangsari 25 hektar. 
 
 
"Ini karena faktor alam. Jadi perkiraan sebelumnya April masih ada hujan, tapi pertengahan April sampai sekarang tidak ada hujan," kata Bambang saat ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Kamis (20/6). 
 
Namun Bambang bilang belum menghitung kerugian petani. Ia hanya menyampaikan untuk meringankan beban mereka, dinas tengah mengusulkan bantuan bibit padi ke pemerintah pusat. "Kami sudah mengusulkan. Mungkin ada cadangan bibit bantuan," ucapnya. 
 
Untuk mengantisipasi kejadian ini berulang, 20 petugas dikirim mengikuti sekolah iklim gelaran BMKG Yogyakarta, Juni ini. Setelah mendapat ilmu mengenai anomali cuaca, mereka akan ditugaskan mendampingi para petani untuk memperkirakan masa tanam. 
 
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki menambahkan, saat ini lima kecamatan telah melapor untuk meminta bantuan air bersih. Kecamatan itu adalah Girisubo, Rongkop, Tepus, Paliyan, dan Panggang.
 
Tahun ini, seperti pengalaman tahun lalu, kekeringan mengancam 15 kecamatan di Gunungkidul. BPBD Gunungkidul mengalokasikan anggaran Rp528 juta untuk  menghadapi kondisi ini. "Ketika musim kemarau nanti lebih panjang, sudah kami antisipasi," ucapnya.
633