Home Ekonomi Nelayan Cilacap Usulkan Pabrik Pengolahan Ikan Cakalang

Nelayan Cilacap Usulkan Pabrik Pengolahan Ikan Cakalang

Cilacap, Gatra.com – Musim panen ikan di Cilacap sudah dimulai pada akhir Juni 2019 ini. Akan tetapi, masalah klasik tetap terjadi, nelayan kesulitan memasarkan ikan tuna dan cakalang.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Sarjono, mengatakan, kesulitan pemasaran bukan berarti ikan tuna dan cakalang tak laku. Kesulitan itu karena  tuna dan cakalang  harus dipasarkan ke luar Cilacap. Pasalnya, satu-satunya pabrik pengolahan cakalang di Cilacap justru tak menerima ikan-ikan tangkapan nelayan Cilacap. Pabrik itu hanya menerima ikan tangkapan dari nelayan Pandandaran dan sekitarnya.

“Mungkin karena sudah MoU atau seperti apa. Jadi kita sendiri kesulitan masuk ke pabrik pengolahan yang di Cilacap,” katanya, Senin (24/6).

Ikan tuna dan cakalang tangkapan nelayan Cilacap justru dipasarkan ke luar daerah, seperti ke Jakarta atau Surabaya. Alhasil, nelayan menjual dengan harga lebih rendah. Pasalnya, pengepul masih harus menanggung biaya pengiriman ke pabrik pengolahan.

“Kami inginnya ada pabrik pengolahan ikan lagi. Tapi yang menerima juga hasil tangkapan nelayan Cilacap,” katanya.

Dia mengemukakan, tangkapan tuna dan cakalang di Cilacap cukup melimpah. Satu kapal bisa menangkap  100-200 kilogram per hari. Itu artinya, sekali melaut selama dua pekan, tiap kapal bisa menghasilkan  dua hingga empat ton.

“Kalau ada pabrik saingan di Cilacap kan lebih bagus. Sekarang kita saja sulit masuk ke pabrik yang ada di Cilacap,” ujarnya.

Sarjono mengungkapkan, kini ikan cakalang di pabrik di Jakarta diterima dengan harga Rp19.250 per kilogram untuk ukuran satu kilogram ke atas. Adapun ukuran di bawah satu kilogram dihargai Rp17 ribu per kilogram.

Namun, lantaran harus menanggung biaya transportasi dan pembekuan selama perjalanan, pengepul di Cilacap hanya menerima ikan dengan harga Rp17 ribu per kilogram untuk ukuran di atas satu kilogram dan Rp14 ribu untuk ukuran di bawah satu kilogram.

“Dampaknya karena tidak dekat dengan pabrik ya harganya rendah ke nelayannya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia meminta  pemerintah agar memfasilitasi berdirinya pabrik-pabrik pengolahan ikan di Cilacap. Tak hanya tuna dan cakalang, nelayan Cilacap  berharap  pengolahan ikan jenis lain, seperti layur juga dibangun di Cilacap. “Pabrik pengolahannya masih sedikit. Jadi kalau sedang musim panen raya bisa anjlok,” tuturnya.

975